Selasa 20 Jul 2021 15:57 WIB

Dokter: Orang dengan Penyakit Kronis Batasi Daging Berlemak

Batasi asupan daging berlemak demi cegah kolesterol jahat.

Dokter: Orang dengan Penyakit Kronis Batasi Daging Berlemak. Panitia kurban memotong daging ternak sapi seusai penyembelihan pada hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah di Desa Deah Tengoh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Selasa (20/7/2021). Pembagian daging kurban di daerah itu menerapkan layanan antar langsung ke rumah warga untuk menghindari kerumunan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Dokter: Orang dengan Penyakit Kronis Batasi Daging Berlemak. Panitia kurban memotong daging ternak sapi seusai penyembelihan pada hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah di Desa Deah Tengoh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Selasa (20/7/2021). Pembagian daging kurban di daerah itu menerapkan layanan antar langsung ke rumah warga untuk menghindari kerumunan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli kesehatan mengingatkan khususnya pada orang yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular dan hipertensi membatasi asupan daging qurban saat Idul Adha.

Ahli endokrinologi Turki Mustafa Altay, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (20/7) mengatakan, asupan daging yang utamanya dibatasi, yakni yang berlemak. Hal senada diungkapkan pakar endokrinologi di Istanbul, Turki, Safiye Arik.

Baca Juga

Menurut dia, daging berlemak mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol (jahat) yang tinggi. "Orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, harus mengonsumsi daging secara terbatas karena daging berlemak mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi," kata dia.

Arik menambahkan penyandang diabetes perlu menghindari makanan penutup seperti jus buah manis. Sebaiknya, pilihlah makanan penutup yang tidak terlalu manis, seperti susu dan makanan alami.

Ahli bedah jantung Gokce Sirin mengingatkan kebiasaan makan yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk obesitas, diabetes, tekanan darah dan penyakit kardiovaskular. "Makan yang tidak teratur dapat mengancam jiwa orang-orang dengan masalah berat badan dan jantung, tekanan darah, penyakit kardiovaskular, dan gastroenterologis," kata Sirin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement