Kamis 22 Jul 2021 18:54 WIB

Teh Oolong Bisa Bantu Turunkan Risiko Hipertensi

Teh tradisional China ini terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: iStockPhoto
Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya tekanan darah bisa berarti kekuatan darah Anda menekan dinding arteri secara konsisten terlalu tinggi. Jika tidak diobati, kondisi ini menyebabkan arteri Anda menyempit, mengurangi aliran darah ke organ vital, seperti jantung.

Aliran darah yang terhalang ke jantung dapat meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung. Dilansir di laman NHS, Kamis (22/7), penelitian telah mengidentifikasi komponen spesifik yang dapat membantu Anda menangkal ancaman tekanan darah tinggi:

1. Teh oolong

Teh tradisional China ini terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis, termasuk dalam kategori ini. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network, meneliti efek jangka panjang dari minum teh oolong pada risiko hipertensi. 

Penelitian ini dirancang dengan hati-hati dan menggunakan sejumlah partisipan (1.507 subjek terdiri atas 711 pria dan 796 wanita). Para peneliti mengumpulkan informasi rinci tentang konsumsi teh dan gaya hidup lain serta faktor diet yang terkait dengan risiko hipertensi.

Hasilnya menunjukkan, mereka yang minum setidaknya 120 ml/hari (setengah cangkir) teh oolong selama setahun, memiliki risiko 46 persen lebih rendah terkena hipertensi dibandingkan yang bukan peminum teh. Terlebih lagi, di antara mereka yang minum 120 hingga 599 ml/hari (dua setengah cangkir), risiko tekanan darah tinggi berkurang hingga 65 persen. Para peneliti menyimpulkan, kebiasaan konsumsi teh oolong setidaknya 120 ml/hari selama satu tahun secara signifikan mengurangi risiko terkena hipertensi pada populasi China.

2. Kurangi minuman ini

Mengurangi kafein dapat membantu pembacaan tekanan darah Anda, tapi dampaknya masih diperdebatkan. Mayo Clinic menjelaskan kafein dapat meningkatkan tekanan darah hingga 10 mm Hg pada orang yang jarang mengkonsumsinya. Tetapi orang yang minum kopi secara teratur mungkin mengalami sedikit atau tidak ada efek pada tekanan darah mereka.

Menurut badan kesehatan, untuk melihat apakah kafein meningkatkan tekanan darah Anda, periksa tekanan Anda dalam waktu 30 menit setelah minum minuman berkafein. "Jika tekanan darah Anda meningkat 5 hingga 10 mm Hg, Anda mungkin sensitif terhadap efek peningkatan tekanan darah dari kafein."

3. Mengukur tekanan darah

Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg). Pengukuran digunakan untuk mencatat dua angka. Tekanan sistolik (angka yang lebih tinggi) adalah kekuatan di mana jantung Anda memompa darah ke seluruh tubuh Anda.

Tekanan diastolik (angka bawah) adalah resistensi terhadap aliran darah di pembuluh darah. Menurut NHS, tekanan darah tinggi dianggap 140/90mmHg atau lebih tinggi (atau 150/90mmHg atau lebih tinggi jika Anda berusia di atas 80 tahun). Tekanan darah yang ideal biasanya dianggap antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg.

Penting untuk dicatat bahwa pembacaan tekanan darah setiap orang akan sedikit berbeda. "Apa yang dianggap rendah atau tinggi bagi Anda mungkin normal bagi orang lain," catat NHS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement