Sabtu 24 Jul 2021 00:01 WIB

Dilantik Kembali, Rektor Unisba akan Perkuat Ruhuddin

Ciri utama Unisba adalah menonjolkan islam dalam berbagai aspek.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Prof Edi Setiadi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Prof Edi Setiadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) kembalu melantik Prof Dr H Edi Setiadi SHMH sebagai Rektor Unisba, Jumat (23/7). Sebelumnya, Unisba telah melakukan tahapan penjaringan bakal calon rektor yang telah terlaksana pada Februari – Maret 2021. Dalam pemilihan tersebut, Edi Setiadi, terpilih menjadi satu-satunya calon rektor yang memenuhi syarat untuk melaju ke tahap berikutnya hingga akhirnya terpilih.

Prof Edi mengatakan, setelah dilantik kembali menjadi rektor di periode kedua ini, ia berkomitmen untuk menjadikan Unisba sebagai PTS unggul di Asia melalui penguatan kerja sama dan ruhuddin. "Saya ingin membawa Unisba menjadi perguruan tinggi yang tidak hanya berkualitas sebagai lembaga, tapi juga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan berakhlakul kharimah," ujarnya.

Menurut Edi, ciri utama Unisba adalah menonjolkan islam dalam berbagai aspek, baik itu dari kurikulum maupun proses belajar mengajar. Menurutnya, semua pelaksanaan tirdharma peguruan tinggi harus mengandung nilai-nilai islam dan berguna untuk umat.

“Penguatan ruhuddin ini dalam rangka mengimplementasikan kira-kira nilai-nilai islam itu apa. Berdasarkan evaluasi saya melihat penguatan ruhuddin harus tetep dilaksanakan. Meskipun ada lembaga yang berwenang yaitu LSIPK, tapi ini harus jadi tanggung jawab setiap fakultas dan unit,” paparnya.

Ke depan, pihaknya akan berupaya untuk menerapkan program islamic insert di bidang pendidikan dan pengajaran. Menurutnya, untuk mengakomodasi kebutuhan dan respon terhadap revolusi pendidikan tinggi 4.0, semua prodi harus melakukan islamic insert tanpa mengubah mata kuliah PAI yang sudah diterapkan sebelumnya.

Diharapkan dengan begitu, kata dia, cita-cita untuk menghasilkan lulusan Unisba yang berakhlakul kharimah bisa tercapai. Selain melakukan penguatan ruhuddin di lingkungan Unisba, ia pun akan berupaya meningkatkan kehormatan dosen dan tendik melalui pembinaan yang berkelanjutan. 

Menurutnya, ciri dosen yang berkualitas tercermin dari dari aspek formal yaitu mampu mencapai gelar tertinggi dalam bidang akademik. “Saya kira ciri dosen yang berkualitas adalah tetap harus dari aspek formal yaitu mencapai standing akademic yang tinggi dalam hal ini bergelar doktor. Kemudian memiliki standar jafung yang tinggi yaitu mencapai guru besar atau minimal rektor kepala,” katanya.

Selain itu, kata Edi, fokus utama yang ingin dicapainya adalah melakukan peningkatan profil Unisba melalui peningkatan publikasi internasional. Kemudian, akan berupaya melakukan perluasan kerja sama agar Unisba bisa menjadi PTIS terkemuka di Asia.

“Peningkatan profil Unisba melalui peningkatan publikasi internasional perlu dilakukan. Saya juga akan berupa melakukan penguatan jejaring kerja sama dalam konsep regional islamic partnership di tingkat Asia," paparnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement