Senin 26 Jul 2021 18:00 WIB

Anak Indonesia Dinilai Sudah Sangat Rindu Kehidupan Normal

Jelang tahun ajaran baru, belum ada tanda-tanda sekolah tatap muka.

Anak bermakser di masa pandemi Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Anak bermakser di masa pandemi Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki tahun ajaran baru 2021 ini, sebagian besar anak-anak indonesia kembali harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena kondisi pandemi Covid-19 yang belum selesai. Bahkan sempat mencatat angka kasus harian tertinggi selama kurun waktu 1,5 tahun pandemi ini berlangsung.

Oleh karena itu, dalam perayaan Hari Anak Nasional 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim memberikan apresiasi kepada seluruh anak Indonesia yang dinilainya tetap menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berprestasi. Atas kondisi itulah, kata Nadiem, pihaknya termasuk Bapak dan Ibu Guru di seluruh penjuru negeri senantiasa berupaya memberikan yang terbaik untuk dunia pendidikan anak-anak Indonesia.

Meskipun demikian, mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, Nadiem menitipkan pesan agar anak-anak Indonesia dapat mengikuti seluruh protokol kesehatan, baik yang sudah disampaikan oleh orang tua, ataupun melalui sekolah-sekolah, termasuk berbagai saluran-saluran informasi yang dapat diakses melalu internet.

"Bagi Adik-adik yang sekarang masih harus belajar dari rumah, saya harap kalian tetap semangat dan bersabar karena kesehatan dan keselamatan kalian selalu menjadi prioritas kami. Dan bagi kalian yang sudah memulai melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, tolong tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan," kata Nadiem dalam Webinar Hari Anak Nasional 2021 yang diselenggarakan KPCPEN di Jakarta, Senin (26/7) siang.

Dalam kesempatan yang sama, Tiara Fairuz Alfie Airlangga tidak mampu menyembunyikan naluri alami seorang anak-anak yang rindu dengan sanak saudaranya, yang selama pandemi ini berlangsung, tidak dapat dikunjunginya. Tiara juga rindu dengan kehidupan normalnya, termasuk kehidupan di sekolah.

"Semoga kita bisa lebih mematuhi protokol kesehatan dan juga mematuhi semua aturan dari pemerintah supaya pandemi ini bisa cepat berakhir," katanya.

Salah satu peserta Webinar lainnya, Rachelle Kathleen Rahardjo juga memiliki harapan yang sama. Siswi SDN 15 Mangkubumen Lor Surakarta itu berharap seluruh anggota keluarganya dapat disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

"Kalau tidak penting tidak perlu keluar rumah, karena kita tidak mau keluarga kita tertular Covid-19. Kalau ada keluarga di rumah tertular, kan kita juga bisa tertular. Dan kalau harus keluar, jangan lupa masker double," katanya.

Menanggapi suara hati anak-anak Indonesia dalam webinar KPCPEN Hari Anak Nasional 2021 itu, Dokter Spesialis Anak Prof. DR. Dr. Soedjatmiko Sp.A mengungkapkan rasa haru sekaligus gembira. Itu seluruh peserta anak-anak yang hadir dinilainya telah memiliki pengetahuan yang cukup terkait virus corona yang telah menyebabkan jutaan rakyat Indonesia sakit, dan banyak diantaranya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Prof. Soedjatmiko senang, anak-anak sudah memahami pentingnya disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, yang diantaranya meliputi menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker dan menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas.

"Dan bagi anak-anak jangan ragu untuk divaksinasi. Vaksinasi ini harus dua kali agar optimal karena vaksinasi ini baru dinilai optimal sekitar 1-2 bulan setelah vaksinasi kedua," katanya.

Harapan Prof. Soedjatmiko itu bukan tanpa alasan. Sekitar 400 ribu anak-anak Indonesia sudah terpapar Covid-19. Itu berarti sekitar 13% penularan SARS-CoV-2 di Indonesia dialami oleh kelompok usia anak. Data yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan, 1 dari 83 kematian akibat Covid-19 di tanah air, adalah anak-anak, dan dari seluruh kasus kematian anak akibat Covid-19, 50% terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement