REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hepatitis adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian, bahkan lebih dari satu juta jiwa meninggal setiap tahunnya karena virus ini. Tema Hari Hepatitis Sedunia tahun ini adalah "Hepatitis Tidak Bisa Menunggu", untuk menyampaikan seruan urgensi sebagai upaya membebaskan masyarakat dunia dari hepatitis pada 2030.
Ada lima jenis hepatitis yang dikenal di dunia yakni A, B, C, D dan E. Kelima virus tersebut memiliki sejumlah perbedaan dalam penyebaran dan masalah kesehatan yang dihasilkannya.Untuk lebih mengetahui tentang virus hepatitis, berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis, penyebab, gejala dan pengobatan mengutip laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Rabu (28/7).
Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang dapat dicegah dengan vaksin yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV ditemukan dalam tinja dan darah orang yang terinfeksi.Hepatitis A sangat menular. Ini menyebar ketika seseorang tanpa sadar menelan virus, bahkan dalam jumlah mikroskopis melalui kontak pribadi yang dekat dengan orang yang terinfeksi atau melalui makan-makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Gejala hepatitis A dapat bertahan hingga 2 bulan termasuk kelelahan, mual, sakit perut, dan penyakit kuning. Hepatitis A kebanyakan tidak akan menjadi penyakit jangka panjang. Cara terbaik untuk mencegah hepatitis A adalah dengan mendapatkan vaksinasi.
Hepatitis B
Ini adalah infeksi hati yang dapat dicegah dengan vaksin yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B menyebar ketika darah, air mani, atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi virus masuk ke tubuh orang yang tidak terinfeksi.
Hal ini bisa terjadi melalui kontak seksual, berbagi jarum suntik, alat suntik, atau dari ibu ke bayi saat lahir. Tidak semua orang yang baru terinfeksi HBV memiliki gejala, tetapi bagi mereka yang mengalaminya, gejalanya bisa berupa kelelahan, nafsu makan buruk, sakit perut, mual, dan penyakit kuning.
Bagi sebagian besar orang, hepatitis B adalah penyakit jangka pendek. Namun bisa juga menjadi infeksi kronis jangka panjang yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa seperti sirosis atau kanker hati.Risiko infeksi kronis terkait dengan usia saat terinfeksi.
Sekitar 90 persen bayi dengan hepatitis B terus berkembang menjadi infeksi kronis, sedangkan orang dewasa yang terkena hepatitis B hanya 2-6 persen yang menjadi infeksi kronis. Cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah dengan mendapatkan vaksinasi.
Hepatitis C
Ini adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi. Saat ini, kebanyakan orang terinfeksi virus hepatitis C dengan berbagi jarum suntik atau peralatan lain yang digunakan untuk menyiapkan dan menyuntikkan narkoba.
Untuk beberapa orang hepatitis C adalah penyakit jangka pendek, namun bagi yang lainnya akan menjadi infeksi kronis jangka panjang. Hepatitis C kronis dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa seperti sirosis dan kanker hati.
Orang dengan hepatitis C kronis kebanyakan tidak memiliki gejala dan tidak merasa sakit. Jika gejala muncul, seringkali merupakan tanda penyakit hati lanjut. Tidak ada vaksin untuk hepatitis C. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari perilaku yang dapat menyebarkan penyakit, terutama penggunaan narkoba jarum suntik.Melakukan tes hepatitis C sangatlah penting, karena perawatan dini dapat menyembuhkan pasien dalam 8 sampai 12 minggu.