REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai penyuka kopi, rutin meminum kopi di pagi hari untuk memulai hari adalah hal yang biasa. Namun, siapa yang menyangka, jika kita meminum kopi dengan cara tertentu, ternyata menurut para peneliti, kita dapat meningkatkan risiko kanker secara signifikan.
Menurut sebuah studi pada 2019 yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer di antara sekelompok 50.045 orang dewasa berusia antara 45 dan 75 tahun yang diteliti selama rata-rata 10,1 tahun, mereka yang minum 23,7 ons teh sehari pada suhu 60 derajat Celcius atau lebih, memiliki risiko 90 persen lebih besar terkena kanker kerongkongan. Hal itu dibandingkan mereka yang mengkonsumsi minuman mereka pada suhu yang diklasifikasikan dingin.
Artinya, membiarkan kopi dingin sebelum diminum dapat mengurangi risiko ini. Kita dapat menunggu beberapa menit hingga suhu kopi kita menurun, yang dapat membuat perbedaan besar dalam risiko kanker yang ditimbulkannya.
"Minum teh yang sangat panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, dan oleh karena itu disarankan untuk menunggu sampai minuman panas menjadi dingin sebelum diminum," jelas direktur ilmiah untuk penelitian disparitas kanker di American Cancer Society dan memimpin penulis studi International Journal of Cancer, Farhad Islami, MD, PhD, dalam sebuah pernyataan yang dikutip laman Best Of Life, Rabu (28/7).
Jika terlalu lama menunggu kopi kita dingin, kita bisa menambah sedikit susu dingin atau susu dengan suhu kamar. Hal itu cukup untuk membuat suhu kopi ke titik yang tidak lagi menimbulkan risiko pada saluran pencernaan.
Sementara minum es kopi mungkin tampak hal yang lebih aman daripada minuman panas dalam hal risiko kanker kerongkongan. Namun, pada kenyataannya, para ahli dari World Cancer Research Fund (WCRF) mengatakan banyak minuman es manis sebenarnya dapat menimbulkan risiko kanker sendiri.
"Jika Anda meminumnya secara teratur maka mereka akan meningkatkan kemungkinan Anda menjadi kelebihan berat badan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terkena kanker, serta penyakit lain seperti penyakit jantung dan diabetes," kata manajer program sains di WCRF, Rachel Thompson, PhD,
Namun, menambahkan gula ke kopi, itu akan menghadirkan risikonya sendiri. Pada faktanya, jika kita dapat menikmati secangkir kopi tanpa tambahan gula, manfaatnya mungkin lebih besar daripada risikonya. Menurut sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan dalam Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention, minum hanya satu atau dua cangkir kopi sehari dikaitkan dengan pengurangan 26 persen risiko kanker usus besar.