REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beragam tren unik dan menarik yang populer di dunia kecantikan. Salah satu tren yang masih menjadi perbincangan hangat adalah keramas dengan minuman bersoda Coca-Cola.
Ahli trikologi Philip Kingsley mengatakan penggunaan Coca-Cola tidak akan membersihkan rambut sat keramas. Sebaliknya, minuman bersoda ini akan meninggalkan partikel kotoran pada rambut.
"Bahan-bahan dalam Coca-Cola akan melapisi rambut, memberikannya lebih banyak isi," jelas Kingsley, seperti dilansir Independent.
Kingsley mengatakan penggunaan Coca-Cola mungkin dapat membuat tampilan rambut menjadi lebih indah. Akan tetapi, penggunaannya dalam jangka panjang berpotensi memberikan efek kurang baik bagi kondisi kulit kepala dan rambut.
"Beberapa tahun lalu, bir digunakan dengan cara yang sama, dampak jangka panjangnya juga tak menyenangkan," tukas Kingsley.
Hal senada juga diungkapkan oleh ahli trikologi Glenn Lyons. Lyons mengatakan keasaman pada cairan Coca-Cola berpotensi membuat rambut mengembang. Di sisi lain, kandungan gulanya yang tinggi memiliki efek cukup lengket. Kombinasi keduanya dapat membantu membuat rambut tampak lebih bervolume dan berisi.
"Sama seperti yang dilakukan bir atau minuman bersoda mana pun," timpal Lyons.
Hal terpenting yang perlu diketahui, lanjut Loyns, adalah minuman bersoda tak mengandung surfaktan. Oleh karena itu, penggunaan Coca-Cola atau minuman bersoda lain saat keramas tak memberikan efek membersihkan pada kulit kepala dan rambut.
"Itu benar-benar sangat tidak sehat untuk kulit kepala," jawab Lyons.
Ahli trikologi Anabel Kingsley mengatakan keasaman pada cairan Coca-Cola memang dapat membuat rambut tampak lebih bersinar. Akan tetapi, kandungan sirup jagung fruktosa yang tinggi pada minuman tersebut dapat membuat rambut menjadi lengket dan kasar.
"Cara itu tak akan benar-benar membersihkan rambut atau kulit kepala, yang mana akan menjadi masalah dalam jangka panjang, khususnya bagi kulit kepala," tegas Kingsley.