Kamis 29 Jul 2021 15:43 WIB

BPPT: Teknologi Charging Station di Tanah Air Makin Canggih

BPPT mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan charging station.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
BPPT menyiapkan dua Stasiun Pengisian Listrik atau Electric Vehicle Charging Station (EVCS) untuk mendukung perpres kendaraan listrik.
Foto: Bppt
BPPT menyiapkan dua Stasiun Pengisian Listrik atau Electric Vehicle Charging Station (EVCS) untuk mendukung perpres kendaraan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya membangun infrastruktur pendukung penguatan ekosistem kendaraan bermotor listrik. Salah satunya menambah layanan charging station atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) agar pengisian motor listrik bisa berlangsung tak sampai satu jam.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi saat diskusi virtual mengenai Energi Baru dan Terbarukan Indonesia pada Kamis (29/7). Eniya menyebut tujuan penguatan ekosistem kendaraan listrik agar membabat emisi karbon.

 

"Kami mendukung pengurangan emisi karbon. Karena kalau udaranya bersih, kita semua sehat," kata Eniya dalam diskusi itu. 

 

Eniya mengungkapkan kehadiran charging station tipe AC dengan kapasitas pengisian setrum mencapai 22 KW sangat membantu layanan charging station untuk motor listrik. Kehadirannya juga mampu mendukung bisnis motor listrik.

 

"Teknologi pengisian listrik untuk motor sudah berkembang pesat. Hanya sekitar 30 menit. Tidak perlu empat sampai lima jam seperti yang ada seperti sekarang ini," ujar Eniya.

 

Eniya memaparkan ada peningkatan konsumen yang perlu stasiun pengisian energi bagi kendaraan listriknya. Ini dikarenakan kendaraan listrik banyak dipakai sejumlah armada taksi konvensional maupun daring.

 

"Sumber listrik yang digunakan harus ramah lingkungan. Ini sesuai komitmen pemerintah membangun pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan dengan kapasitas mencapai 38 giga watt pada 2035," sebut Eniya.

 

Oleh karena itu, BPPT bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka menambah jumlah charging station bagi kendaraan listrik. Inovasi charging station sebenarnya dilakukan BPPT sejak 2018. 

 

"Saat itu dipasang di kantor BPPT di Serpong dan Thamrin (Jakarta). Kemudian pada 2019 dibangun charging station di Bandung. Tapi sekarang rencana pembangunan charging station tertunda karena pandemi Covid-19," ujar Eniya.

 

Eniya mengatakan ada rencana membangun dua charging station masing-masing di jalan MT Haryono dan Lenteng Agung. Tujuannya semakin memperluas titik pengisian energi untuk kendaraan listrik. 

 

"Semoga ke depan bisa semakin banyak dibangun charging station di tempat atau daerah lainnya," ucap Eniya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement