REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Pusat Kesehatan Masyarakat Abu Dhabi (ADPHC) UEA mengatakan ibu yang terinfeksi Covid-19 tetap harus menyusui bayinya. Melalui akun Twitter-nya, ADPHC menekankan agar para ibu tetap mematuhi semua prosedur kesehatan seperti menggunakan masker saat menyusui.
Menurut ADPHC, menyusui dapat memberikan perlindungan yang baik terutama dari virus Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan agar ibu yang terpapar Covid-19 harus terus menyusui bayinya.
Otoritas Kesehatan Dubai (DHA) menyatakan di situs webnya, virus tersebut belum ditemukan dalam cairan ketuban atau ASI. Ibu hamil tidak dapat menularkan virus ke janin tapi orang yang terinfeksi dapat menularkannya ke bayi.
“Hingga saat ini, virus belum ditemukan dalam sampel cairan ketuban atau ASI dan diyakini tidak menginfeksi janin atau menyebar dari menyusui,” kata situs web DHA.
DHA juga merilis beberapa aturan yang perlu diperhatikan apabila ibu yang memiliki gejala Covid-19 hendak menyusui. Pertama cuci tangan terlebih dahulu dan pakailah masker. Setelah itu, cuci atau bersihkan payudara sebelum dan sesudah menyusui agar aman bagi bayi.
Jika ibu memutuskan untuk memompa ASI, ibu harus memiliki pompa khusus sendiri. Sebelum menyentuh pompa diharuskan untuk mencuci tangan. Kemudian ikuti petunjuk pembersihan pompa yang benar. Susu yang sudah dipompa bisa disimpan di lemari es hingga tiga hari dan di dalam freezer sampai enam bulan.
Dilansir Khaleej Times, Senin (2/8), menurut Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), ibu yang terpapar virus korona sesaat sebelum melahirkan dan mulai menyusui dan mereka yang terinfeksi saat menyusui akan menghasilkan faktor kekebalan (antibodi) dalam ASI untuk melindungi bayi mereka dan meningkatkan respons kekebalan. Ini berarti, menyusui adalah cara terbaik untuk melawan virus dan melindungi bayi.