Selasa 03 Aug 2021 14:40 WIB

Telkom Perkuat Bisnis Menara Telekomunikasi Melalui Mitratel

Salah satu upaya Telkom melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan value creation bisnis tower dan memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan yang berkualitas.
Foto: Telkom
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan value creation bisnis tower dan memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan yang berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Salah satu upayanya dengan melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel pada Senin (2/8).

Baca Juga

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menyampaikan pengalihan aset atau inbreng menara telekomunikasi yang dilakukan Telkom kepada Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio Telkom Group serta merupakan bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri menara.

Kata Budi, menara telekomunikasi merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, terlebih dengan masuknya teknologi generasi kelima.

"Dengan langkah ini, Telkom Group percaya Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para pemangku kepentingan," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/8).

Selain sebagai upaya penataan portofolio, ucap Budi, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.

Budi menjelaskan menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng ini menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.

"Menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif," tambah Budi.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio Telkom Group dengan aksi korporasi ini. Ke depan, ucap Ardi, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham. Ardi menyebut Mitratel memiliki lebih dari 24 ribu menara telekomunikasi setelah transaksi pengalihan aset 798 menara tersebut.

"Hal ini menjadi salah satu langkah Telkom Group melalui Mitratel untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia," kata Ardi menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement