REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Punya oksimeter nadi di rumah? Sejak pandemi Covid-19, pulse oximeter banyak dicari karena kemampuannya untuk memberikan diagnosis dan pengukuran kadar oksigen darah dalam tubuh.
Orang positif Covid-19 dan orang yang bergejala disarankan untuk memantau tingkat saturasi oksigennya. Hanya saja, National Health Service (NHS) Inggris mengungkap bahwa pembacaan oksimeter denyut pada orang berkulit cokelat atau gelap mungkin akan menunjukkan pembacaan yang lebih tinggi dari tingkat oksigen sebenarnya di dalam darah.
Hal itu sejalan dengan hasil analisis sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine yang berjudul "Racial Bias in Pulse Oximetry Measurement". Penelitian yang dilakukan oleh tim University of Michigan di Amerika Serikat itu menyimpulkan bahwa ketidakakuratan pembacaan oksimeter denyut pada orang berkulit gelap tiga kali lebih tinggi daripada orang berkulit putih.