REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dosen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Dimas Aryo Wicaksono mengatakan penting bagi industri untuk memikirkan isu kesehatan mental para pekerjanya. Apalagi, kata dia, para pekerja milenial saat ini mulai memikirkan sejauh mana perusahaan dapat memikirkan kesehatan mental mereka.
Dia membeberkan cara mengelola stres saat bekerja. Utamanya untuk para pekerja yang masuk kategori generasi milenial. Menurutnya, hal utama yang harus dilakukan adalah dengan mengelola kesehatan mental.
“Jadi Anda bisa membantu milenial dengan memikirkan kesehatan mental mereka. Karena itu dapat memengaruhi komitmen mereka untuk tetap berkarir di tempat Anda,” kata dia, Rabu (4/8).
Selain itu, lanjut Aryo, kesehatan mental akan memengaruhi pikiran, perasaan, serta perilaku sehari-hari. Sehingga penting bagi pekerja milenial untuk dapat mengelola kesehatan mentalnya dan juga kesehatan mental orang lain.
“Kita kalau stres mulu yang ada hari itu Senin semua. Kesehatan mental bukan berarti hanya bisa mengelola emosi kita, tetapi juga bisa mengelola emosi orang lain,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Aryo, bisa mengelola dengan baik terhadap perubahan merupakan suatu hal penting. Kemudian, memiliki relasi yang bermakna, lebih percaya diri, dan bersikap optimistis adalah hal yang dapat menumbuhkan hubungan positif dengan rekan kerja dan teman sejawat.
“Meskipun memiliki kepribadian introvert, kita tetap butuh orang lain, dan harus tetap stay connect dengan rekan-rekan,” kata dia.
Cara lain yang menurutnya bisa dilakukan untuk menghilangkan stres akibat kerja adalah dengan makukan kegiatan yang disukai, di sela-sela kesibukan. Seperti meminum kopi dan mendengarkan musik di cafe. Saat ini, kata dia, banyak cafe bermunculan, yang itu mengindikasikan milenial butuh keseimbangan dalam menghadapi tekanan karir dan lingkungan,
“Sekarang banyak cafe bermunculan dan bahkan tempat kerja itu juga ada yang didesain seperti cafe,” kata dia.
Selain itu, lanjut Aryo, penting menerapkan pola hidup sshat di tengah kesibukan bekerja. Menurutnya, gizi memainkan peran penting untuk menunjang fungsi otak dan kekebalan tubuh. Bahkan asupan zat gizi dari makanan turut membantu menurunkan kadar hormon kortisol dan adrenalin yang meningkat saat stres. Selain itu, tidur cukup delapan jam satu hari juga sangat dianjurkan.
“Konsumsilah asupan yang sehat dan tidak harus mahal, sehingga harus betul-betul menjaga kesehatan agar tetap fit dalam menjalani sibuknya pekerjaan,” ujarnya.
Saat waktu luang, Aryo menyarankan untuk memikirkan tujuan yang ingin dicapai. Sebab, kata dia, bertindak mengalir tanpa tujuan juga akan mempengaruhi kesehatan mental di kemudian hari. “Tujuan itu tidak harus langsung direalisasikan, tapi mulailah dari langkah-langkah yang kecil,” kata dia.