Kamis 05 Aug 2021 00:25 WIB

Mahasiswa Fakultas Farmasi UMP Produksi Permen Anticorona

Permen diharapkan bisa meredakan salah satu gejala Corona yakni batuk

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Tim mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), membuat permen anticorona. Permen ini dibuat dari ekstrak bawang merah sebagai bahan utama.
Foto: Republika/Eko Widiyatno
Tim mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), membuat permen anticorona. Permen ini dibuat dari ekstrak bawang merah sebagai bahan utama.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sekelompok mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), membuat inovasi dengan menciptakan permen pereda batuk bernama permen 'Anticorona'.

''Meski bukan obat untuk penyakit Covid-19, namun permen ini diharapkan bisa meredakan salah satu gejalanya, yakni batuk,'' jelas Ketua Tim Mahasiswa Farmasi UMP Risti Ainun Nisa, Rabu (4/9).

Baca Juga

Menurutnya, ide membuat permen yang berkhasiat untuk meredakan gejala Covid-19, berawal dari dari salah satu anggota tim yang mengaku memakan bawang merah pada saat terpapar Covid-19. ''Dia mengaku sulit sekali memakan bawang merah dalam bentuk utuh karena rasanya yang tidak enak. Namun dia tetap memaksakan diri memakan bawang merah, dan ternyata dia menjadi cepat sembuh,'' jelasnya.

Dari penuturan ini, tim tersebut kemudian saling berdiskusi untuk membahas khasiat bawang merah untuk meredakan gejala batuk yang kerap menyertai penderita Covid-19. Dari berbagai studi literatur, diketahui bawang merah memang berkhasiat sebagai pereda batuk.

photo
Tim mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), membuat permen anticorona. Permen ini dibuat dari ekstrak bawang merah sebagai bahan utama. - (Republika/Eko Widiyatno)

 

Dalam diskusi lanjutan mengenai manfaat bawang merah sebagai pereda gejala batuk pada Covid-19, akhirnya muncul ide untuk membuat permen berbahan dasar bawang merah. ''Ide ini muncul, agar penderita Covid-19 tidak kesulitan mengkonsumsi bawang merah rasa dan baunya yang tidak enak,'' jelasnya.

Bersama dengan tim mahasiswa lainnya yang terdiri dari Ryan Wody Prawidasary, Aldy Tri Renaldy, Angelia Yuliana Safitri, dan Uzma Eliyanti, mereka kemudian merumuskan bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membuat permen bawang. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diterapkan UMP, mereka kemudian bereksperimen membuat permen bawang.

Bahan pokok yang digunakan, antara lain madu, daun mint, gula dan juga bawang merah. ''Saat ini ada beberapa permen yang sudah kami buat. Ada yang memiliki rasa mint, lemon, dan yang murni rasa bawang. Ke depan, kami akan terus berinovasi agar permen anti corona yang kami buat bisa memiliki beberapa varian,'' jelasnya.

Dosen Pembimbing Tim Mahasiswa Farmasi UMP Dr Indri Hapsari MSi Apt, mengatakan permen “Anticorona” tersebut terbuat dari bawang merah yang diekstraksi, kemudian dicampur dengan madu serta diberi perisa lemon atau peppermint. ''Permen ‘Anticorona’ ini sebenarnya singkatan dari anti cough from onion. Artinya, pereda batuk atau pelega tenggorokan yang terbuat dari bawang merah,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement