Kamis 05 Aug 2021 14:51 WIB

Mengapa Inggris Pertimbangkan Isolasi Mandiri Cukup 5 Hari?

Warga Inggris saat ini diwajibkan isolasi mandiri 10 hari.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Sudut kota London di Inggris, 25 Juli 2021. Hasil studi University of Oxford mendukung pemangkasan waktu isolasi mandiri menjadi lima hari.
Foto: EPA/NEIL HALL
Sudut kota London di Inggris, 25 Juli 2021. Hasil studi University of Oxford mendukung pemangkasan waktu isolasi mandiri menjadi lima hari.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Inggris ke depannya kemungkinan hanya perlu melakukan isolasi mandiri selama lima hari. Selama ini, mereka yang positif Covid-19 diharuskan mengisolasi diri 10 hari.

Gagasan pemangkasan waktu isolasi mandiri tersebut didukung oleh hasil studi University of Oxford. Studi terbaru itu mengungkap bahwa angka penularan hanya dua persen pada hari kelima hingga 10 setelah gejala Covid-19 muncul.

Baca Juga

Pathogen Dynamics Group menemukan empat dari sepuluh infeksi terkonfirmasi sebelum ada gejala yang jelas. Sebanyak 35 persen kasus ditemukan dalam dua hari pertama kemunculan gejala.

Sekelompok ahli lain di University of St Andrews menemukan hari-hari sebelum gejala muncul dan dalam lima hari pertama adalah saat orang paling menular. Ini berarti, pada masa tersebut adalah penularan yang mungkin terjadi.

Dosen Klinis Penyakit Menular dan Virologi Medis, Dr Muge Cevik, mengatakan, karena sebagian besar peristiwa penularan terjadi sangat awal, periode isolasi bisa jauh lebih pendek untuk kasus-kasus tersebut.

"Muatan virus (viral load) memuncak cukup cepat sehingga orang sangat menular dalam beberapa hari pertama. Jadi, pedoman isolasi diri saat ini, terutama mengingat kurangnya dukungan yang diberikan untuk cuti sakit, tidak berfungsi untuk tujuan tersebut," kata Cevik, dilansir The Sun, Kamis (5/8).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement