REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung menimbulkan risiko yang signifikan bagi banyak orang Amerika. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), satu orang di Amerika Serikat meninggal setiap 36 detik karena penyakit kardiovaskular.
Dilansir dari dari laman Eating Well, Kamis (5/8), terkadang kesehatan jantung tampak sedikit tidak diketahui, terutama jika tidak mengunjungi dokter secara teratur. Kabar baiknya, ada beberapa cara sederhana untuk mendukung jantung sehat.
American Heart Association menyebutkan bahwa makanan nabati yang diterapkan di dalam diet memiliki banyak manfaat, seperti membantu mengelola diabetes dan meningkatkan jumlah antioksidan, serat, dan vitamin yang dikonsumsi setiap hari. Saat ini, ada banyak bukti bahwa mengonsumsi makanan nabati memberikan dampak dalam hal kesehatan jantung.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa pola makan nabati di usia dewasa muda dan menengah, yaitu antara usia 18 dan 30, menghasilkan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dari waktu ke waktu. Dari sekitar 5.000 peserta studi, hanya 289 respondens yang mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Mereka memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi lebih sedikit produk hewani antara usia 25 dan 50 tahun. Mereka juga 61 persen lebih kecil kemungkinannya menderita penyakit jantung.
Studi kedua dalam jurnal yang sama juga menemukan bahwa pola makan nabati menurunkan risiko penyakit jantung pada wanita pascamenopause. Wanita yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengikuti diet portofolio, yang berfokus pada penurunan kolesterol jahat (low-density lipoprotein, atau LDL kolesterol) dengan memasukkan banyak protein nabati, serat larut. Mereka yang mengikuti diet portofolio dengan cermat melihat penurunan 11 persen pada risiko penyakit kardiovaskular, dan 17 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami gagal jantung.