Senin 09 Aug 2021 13:13 WIB

Hijrah, Pandemi, dan Spirit Jaga Kiai

Jaga Kiai adalah program menjaga ulama di tengah pandemi Covid-19.

Tahun Baru Islam 2021, momentum menjaga kiai selama pandemi.
Foto: republika
Tahun Baru Islam 2021, momentum menjaga kiai selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Saidah Sakwan, MA, Pimpinan BAZNAS RI

Tahun Baru Islam kali ini kembali diperingati dalam suasana pandemi Covid-19. Dunia dan bangsa Indonesia, masih terus berjuang menghadapi wabah yang menelan jutaan korban ini. Dan yang sangat memprihatinkan, umat kehilangan banyak ulama, menangisi kepergian para kiai ke hadirat Ilahi.

Menurut Wakil Presiden Prof Dr KH Ma'ruf Amin, per tanggal 7 Juli 2021, berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) sudah 605 para “pewaris nabi” itu serta pengasuh pesantren yang wafat karena Covid-19. Inilah yang mendorong Baznas bersama Kemenag menggagas program “Kita Jaga Kiai”.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, program Kita Jaga Kiai saya nyatakan resmi dimulai dan semoga berhasil dan menjadi amal saleh,” kata Wapres saat meluncurkan program tersebut, Senin (2/8). Launching secara luring dan daring itu dilakukan di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta; Ponpes Al Islah Semarang; Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah, Garut; Ponpes Muallimin Muhammadiyah, Yogyakarta; dan Ponpes Babakan Ciwaringin, Cirebon.

KH Ma’ruf mengapresiasi inisiatif Baznas dan Kemenag, karena ini sebagai bentuk penghargaan negara untuk memelihara kesehatan para ulama. Wapres juga mendukung optimalisasi dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) serta dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) untuk kemaslahatan umat, terutama menangani pandemi Covid-19.

Program ini memiliki tiga tujuan utama, yakni menjaga kesehatan, memberi dukungan paket medis, serta memberi layanan kesehatan bagi kiai dan komunitas pesantren. Ini sebagai berupaya menekan laju penyebaran Covid-19 di pesantren.

Implementasinya dengan mendukung upaya vaksinasi, memberikan paket imunitas, paket higienitas, medical check-up, serta dukungan isolasi mandiri (isoman). Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mempercepat pencapaian kekebalan komunitas (herd immunity).

Baca juga : Menkes Hapus Aturan Vaksin Berbayar

Program ini sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan dakwah para ulama, kiai dan tokoh agama di tengah wabah Covid-19. Sekaligus bentuk kepedulian masyarakat zakat terhadap peran dan fungsi para kiai sebagai pilar pertahanan bangsa.

Karena itu, patut disyukuri bahwa dengan banyak terobosan program lembaga pengelola zakat yang memberikan dukungan terhadap keberlangsungan dakwah para kiai, tentu akan semakin memperkuat langkah para ulama dalam menjalankan fungsi sebagai pengayom umat dan pewaris risalah nubuwah para nabi.

Besok, Selasa, 10 Agustus 2021, Muslim Indonesia akan memasuki Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah. Momentum hijrah akan terus menjadi motivasi bagi umat dari zaman ke zaman. Bahkan, dalam kondisi pandemi yang menerpa dunia saat ini, esensi hijrah selalu relevan dan mengalirkan inspirasi untuk perubahan ke arah yang lebih baik, termasuk mengoptimalkan budaya berbagi dalam mencegah penyebaran wabah.

Hijrah di tengah pandemi bukan berarti lari dari kenyataan untuk kemudian berpasrah diri. Akan tetapi, hijrah adalah berikhtiar untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang kondusif, menjalani anjuran medis dan kebijakan pemerintah dalam melawan Covid-19. Selamat Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement