Oleh : Christianingsih, Jurnalis Republika.co.id
REPUBLIKA.CO.ID, Mulai 6 Agustus lalu, para pengunjung yang makan di dalam ruangan di restoran serta menggunakan berbagai layanan dan kegiatan rekreasi di Italia, diwajibkan memiliki green pass. Dalam green pass menyatakan bahwa pemegangnya telah divaksinasi penuh, telah dites negatif untuk virus corona dalam 48 jam terakhir, atau telah tertular dan pulih dari Covid-19.
Green pass juga harus dimiliki oleh para pelancong di kereta api, pesawat, kapal, dan bus antarkota. Upaya tersebut dilakukan pemerintah untuk mempercepat vaksinasi dalam rangka melawan varian Delta yang lebih menular.
Italia mengikuti jejak Prancis, yang merupakan negara Eropa pertama yang mewajibkan kartu bukti kekebalan Covid-19 untuk mengakses berbagai layanan. Mulai 9 Agustus, Prancis memberlakukan Undang-Undang (UU) baru yang mewajibkan membawa 'paspor' kesehatan untuk mengunjungi kafe, naik pesawat, maupun bepergian menggunakan kereta api antarkota.
'Paspor' sehat atau kartu kesehatan valid memuat keterangan bahwa orang sudah divaksin dengan dua dosis, dites negatif Covid-19, atau pemulihan pasien dari infeksi Covid-19. 'Paspor' sehat sudah diwajibkan sejak 21 Juli untuk kunjungan ke museum, bioskop, dan tempat budaya dengan kapasitas lebih dari 50 orang.
Inggris mengambil kebijakan lebih progresif. Restoran dan layanan pengiriman makanan di Inggris mendukung upaya vaksinasi Covid-19 Inggris. Mereka menawarkan diskon dan sepotong pizza gratis untuk menarik kaum muda Inggris agar mendapatkan vaksin Covid-19.
Program ini dirancang demi meningkatkan vaksinasi pada kelompok di bawah 30 tahun. Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mendesak orang-orang untuk memanfaatkan diskon yang ditawarkan oleh restoran dan layanan pengiriman makanan. Uber, Bolt, Deliveroo, dan Pizza Pilgrim adalah beberapa merek yang menawarkan insentif diskon tersebut.
Segala cara dilakukan demi segera keluar dari krisis kesehatan yang sudah mendera dunia selama 1,5 tahun terakhir ini. Di Eropa, vaksinasi Covid-19 dikebut sebelum musim dingin tiba. Selain itu, negara-negara di Benua Biru juga harus berhadapan dengan kaum antivaksin yang dapat menghambat terciptanya herd immunity.
Bagi sebagian golongan, syarat kartu sehat menginjak-injak kebebasan dan mendiskriminasikan yang tidak divaksinasi. Kendati kebijakan kartu sehat di Prancis dan Italia menuai gelombang protes, pemerintahnya bergeming.
Indonesia kini mengambil langkah serupa. Di Jakarta, vaksin Covid-19 menjadi syarat agar seseorang bisa memasuki pusat perbelanjaan. Di satu sisi kebijakan ini bisa berdampak positif karena dapat memotivasi warga untuk segera divaksin.
Namun di sisi lain, aturan itu bisa juga dipandang sebagai 'hukuman' karena seseorang belum divaksin. Hak warga untuk bisa mengakses fasilitas publik terhambat lantaran belum divaksin.
Padahal, orang yang tidak punya kartu vaksin bukan berarti tak mau divaksin. Seperti yang kita tahu stok vaksin Covid-19 di Indonesia jumlahnya masih terbatas. Belum semua kalangan bisa mendapatkan vaksin itu dengan mudah.
Kita juga jangan lupa pandemi tak hanya memukul sektor kesehatan tapi juga merambat ke banyak sektor terutama ekonomi. Presiden Jokowi dan kawan-kawan ada baiknya mulai mempertimbangkan reward bagi yang sudah divaksin.
Berkaca dari Inggris, tak ada salahnya memberi 'hadiah' kepada yang sudah divaksin. Berikan diskon belanja atau diskon jasa dengan menggandeng UMKM misalnya. Selain memotivasi agar orang mau divaksin, pemberian reward tersebut juga dapat mendorong perputaran roda ekonomi.