Rabu 11 Aug 2021 21:37 WIB

UMS Lepas 1.488 Wisudawan, 34 Persen Berpredikat Cumlaude

Wisudawan UMS berasal dari berbagai daerah termasuk 10 orang dari luar negeri

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan prosesi Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2020/2021 secara daring di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/8). Foto
Foto: Humas UMS
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan prosesi Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2020/2021 secara daring di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/8). Foto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan prosesi Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2020/2021 secara daring di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/8). Dari 1.488 wisudawan, sebanyak 34 persen meraih predikat dengan pujian atau cumlaude.

Kegitan wisuda dilaksanakan secara daring lantaran mempertimbangkan masih diberlakukannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.

Peserta kegiatan wisuda UMS periode IV tersebut berasal dari berbagai pelosok negeri dan terdapat 10 wisudawan dari luar negeri. Wisudawan dari luar negeri tersebut rinciannya, Jordania (3 wisudawan), Sudan (2 wisudawan), Thailand (1 wisudawan), Zimbabwe (1 wisudawan), Laos (2 wisudawan), dan 1 wisudawan dari Aljazair.

Secara akademik mutu lulusan mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Dari sebanyak 1.488 wisudawan, sebanyak 504 orang atau 34 persen di antaranya mencapai kemampuan wisudawan cumlaude.

Wakil Rektor I UMS Bidang Akademik, Riset, Pengabdian, Publikasi dan HAKI, Harun Joko Prayitno, berpesan agar para wisudawan tetap menjadi pembelajar sepenjang hayat. Selain itu, menjadi pribadi-pribadi mandiri yang berkepribadian Islami, menjadi alumni IKI (Inovator, Kreator, dan Inventor), serta menjadi alumni penggerak perubahan dalam era komunikasi-komunikasi global.

"Saya berpesan agar para alumni UMS mengembangkan talenta dan kompetensi holistik dalam berkehidupan bermasyarakat," kata Harun seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement