REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang peretas tampaknya telah mengeksploitasi kerentanan untuk mencuri 600 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 8,6 triliun dari platform keuangan blockchain. Kasus tersebut bisa menjadi salah satu pencurian cryptocurrency terbesar hingga saat ini.
Situs blockchain Poly Network, platform keuangan desentralisasi (De-fi) yang bekerja di seluruh blockchain, mengatakan pada Selasa (10/8) bahwa seorang peretas mencuri sekitar 600 juta dolar AS dalam cryptocurrency. Tim di belakang Poly Network mengimbau para peretas untuk mengembalikan aset yang diretas.
“Jumlah uang yang Anda retas adalah yang terbesar dalam sejarah DeFi. Penegakan hukum di negara mana pun akan menganggap ini sebagai kejahatan ekonomi besar dan Anda akan dikejar. Sangat tidak bijaksana bagi Anda untuk melakukan transaksi lebih lanjut. Uang yang dicuri adalah dari puluhan ribu anggota komunitas crypto. Anda harus berbicara dengan kami untuk mencari solusi,” kata tim Poly Network, dilansir dari ZDNET, Kamis (12/8).
Poly Network bekerja di seluruh blockchain untuk Bitcoin, Ethereum, Neo, Ontology, Elrond, Ziliqa, Binance Smart Chain, Switcheo dan Huobi ECO Chain. Poly Network mencantumkan tiga alamat yang menjadi tujuan transfer aset.
“Kami memanggil penambang dari blockchain dan pertukaran crypto yang terpengaruh untuk memasukkan token daftar hitam yang berasal dari alamat di atas,” ujar tim.
Tampaknya, sejumlah kecil dana telah dikembalikan. Poly Network memposting di Twitter “Anda memindahkan sesuatu ke arah yang benar”. Dia mengatakan bahwa pihaknya telag mendapatkan lebih dari 1 juta dolar AS kembali. Beberapa saat kemudian ia memposting lagi dengan mengatakan, “Sejauh ini, kami telah menerima total nilai aset 4.772.297.675 dolar AS yang dikembalikan oleh peretas. Alamat ETH: 2.654.946.051 dolar AS, Alamat BSC: 1.107.870.815 dolar AS, alamat poligon: 1.009.480.809 dolar AS.”
Per Wall Street Journal’s MarketWatch, CTO perusahaan stablecoin Tether, Paolo Ardoino, mengatakan perusahaan membekukan 33 juta dolar AS dari tokennya yang hilang dalam serangan Poly Network. Peretas mencuri sekitar $267 juta Ether, $252 juta koin Binance dan $85 juta dalam token USDC.
Changpeng Zhao “CZ”, kepala pertukaran crypto Binance raksasa, mengatakan di Twitter bahwa mereka mengetahui serangan Poly Network dan mencatat bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan perusahaan tentang hal itu.
“Meskipun tidak yang mengendalikan BSC (atau ETH), kami berkoordinasi dengan semua mitra keamanan kami untuk membantu secara proaktif. Tidak ada jaminan. Kami akan melakukan sebanyak yang kami bisa,” tulisnya.