Ahad 15 Aug 2021 11:41 WIB

UNS dan ISI Yogyakarta Jalin Kerja Sama MBKM

Kerja sama ini juga bertujuan untuk menyinergikan sumber daya kedua kampus

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Gedung dr Prakosa Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Gedung dr Prakosa Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kedua instansi pada Jumat (13/8) secara daring. Nota kesepahaman diteken oleh Rektor UNS, Jamal Wiwoho, dan Rektor ISI Yogyakarta, Agus Burhan. Penandatanganan tersebut juga disaksikan para jajaran wakil rektor serta pejabat di perguruan tinggi masing-masing.

Rektor UNS, Jamal Wiwoho menyatakan sangat senang dan berbahagia dapat bekerja sama dengan ISI Yogyakarta yang secara budaya tidak jauh berbeda dengan UNS.

Selain itu, Jamal juga sangat antusias dengan kolaborasi yang akan dilakukan antara UNS dan ISI Yogyakarta dalam kaitannya pengaplikasikan dan peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama ini juga bertujuan untuk menyinergikan dan mengoptimalkan potensi serta sumber daya kedua perguruan tinggi agar dapat menghasilkan sebuah kolaborasi yang membanggakan.

Selain mengusahakan kerja sama dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, UNS dan ISI Yogyakarta juga sepakat saling mendukung dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Saya bersyukur dan senang bisa bekerja sama dengan ISI Yogyakarta, kampus kesenian yang hebat. Oleh karena itu, perkenankan mahasiswa dan mahasiswi saya mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di ISI Yogyakarta melalui program MBKM. Bila mahasiswa atau mahasiswi ISI Yogyakarta mau menimba ilmu di UNS, kami juga membukakan tangan yang sangat lebar," kata Jamal seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat.

Sebagai informasi, program MBKM merupakan program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, danTeknologi (Kemendikbudristek). MBKM diperuntukkan bagi mahasiswa seluruh Indonesia untuk dapat menggunakan tiga semesternya mendalami bidang ilmu masing-masing dengan berbagai kegiatan, seperti magang, berwirausaha, atau kuliah di jurusan dan kampus lain baik di dalam maupun luar negeri. Program ini digagas guna dapat menyelaraskan kurikulum pendidikan di kampus dengan realita yang ada di lapangan.

Rektor ISI Yogyakarta, Agus Burhan, juga menyambut baik kesepakatan itu. Dia mengatakan kesepakatan ini merupakan momentum agar UNS dan ISI Yogyakarta dapat meningkatkan produktivitas di segala lini.

"Kerja sama ini merupakan kerja sama yang sangat bermakna untuk produktivitas dan pengembangan UNS dan ISI Yogyakarta. Terlebih juga ini harus dikaitkan dengan program MBKM yang di dalamnya kita didorong produktif dan menambah pengalaman di bidang ilmu masing-masing. Tentu mahasiswa memerlukan kelengkapan bidang ilmunya atau pun bidang lainnya. Perlu ada relevansi antara kurikulum pendidikan kita dengan bidang industri," papar Agus.

Lebih lanjut, Agus juga berharap kerja sama ini juga dapat meningkatkan produktivitas penelitian dan publikasi dosen-dosen UNS dan ISI Yogyakarta. Dengan begitu, kolaborasi yang terjalin dari dua instansi ini dapat benar-benar bermakna.

Kerja sama antara UNS dan ISI Yogyakarta tidak hanya terjalin dari dua instansi. Pihak fakultas juga saling menjalin kerja sama, yakni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS dan Fakultas Seni Rupa (FSR) ISI Yogyakarta. Kerja sama yang terjalin tersebut di antaranya berbentuk kerja sama antarprodi, kerja sama pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penyelenggaraan kegiatan konsultasi dan focus group discussion (FGD), serta pertukaran mahasiswa dan dosen, baik UNS maupun ISI Yogyakarta yang berlangsung selama lima tahun ke depan.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement