REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pandemi Covid-19 telah mendorong berbagai elemen untuk membantu sesama melalui sejumlah program. Hal ini tak terkecuali turut dilakukan oleh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Berbekal semangat kemerdekaan Indonesia, UMM terus memberikan kontribusi melalui program GESIT. Program ini telah lama digalakkan sejak Covid-19 menyerang bumi Nusantara.
Rektor UMM, Fauzan mengatakan, kampus senantiasa mengampanyekan vaksinasi dan protokol kesehatan ketat melalui program GESIT. Terbukti dengan rangkaian kerja sama vaksinasi yang digelar beberapa pekan lalu.
Pertama, UMM menggaet Komando Distrik Militer (Kodim) 0818 dengan memberikan sebanyak 3.000 vaksin per hari di akhir Juli lalu. Kemudian berkolaborasi bersama dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, UMM untuk melaksanakan vaksinasi massal. "Kegiatan ini mengajak sejumlah sivitas akademika, mahasiswa, serta masyarakat sekitar pada awal Agustus ini," kata Fauzan, menegaskan.
RS UMM yang termasuk fasilitas kesehatan milik kampus ini juga turut andil menekan angka kasus penderita Covid-19. Ditambah lagi, dengan rampungnya pembangunan Gedung Instalasi Perawatan dan Infeksi.
Fasilitas ini kini bisa menampung dan merawat para penderita Covid-19 di Malang Raya. Terhitung sudah ada 1.787 pasien yang dirawat sejak pandemi menyerang Indonesia.
Per 10 Agustus 2021, terdapat 46 pasien yang sedang dirawat dengan enam ruang isolasi. Kemudian satu ruangan operasi untuk ibu hamil yang terjangkit Covid-19. Layanan seksio, persalinan ibu hamil, dan hemodialisis bagi pasien terkonfirmasi positif yang ada di RS UMM juga telah diapresiasi oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Inklusivitas RS UMM juga menjadi poin penting karena telah menerima pasien dari berbagai daerah. “Seluruh upaya ini merupakan bentuk ikhtiar dan pengabdian kami demi kebaikan dan kesejahteraan bersama,” katanya.
Di samping itu, UMM juga menjadikan peringatan Hari Kemerdekaan sebagai pemantik untuk membangun empati dan kepedulian. Juga untuk memperkuat sinergitas dengan berbagai pihak demi kemaslahatan bersama.
Kedua hal itu dapat dilihat dari usaha UMM dalam mendukung warga yang tengah melakukan isolasi mandiri dengan mengirimkan dukungan logistik. Adapun paket tersebut berisi makanan pokok, buah, madu, dan susu. "Hingga probiotik untuk mempercepat proses recovery penderita Covid-19," katanya.
Koordinator Lapangan Satgas Covid-19 UMM, Zakarija Achmat mengatakan, program bantuan merupakan respons UMM terhadap banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19. Mereka yang terjangkit mau tidak mau harus melakukan isoman agar tidak menularkannya kepada orang lain. Maka dengan bantuan ini, para penerima tidak perlu repot keluar rumah dan membahayakan warga sekitar.
Demi menjaga kesehatan sivitas akademika yang turut memberikan bantuan, UMM juga mengirim Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) untuk menemani selama program dilaksanakan. Selain itu, juga ditemani tim dokter yang memantau kondisi penderita Covid-19.