Senin 16 Aug 2021 14:56 WIB

Cara Menanamkan Konsep Kemerdekaan untuk Anak Usia Dini

Konsep kemerdekaan akan sangat bermanfaat jika ditanamkan secara sederhana pada anak.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Mas Alamil Huda
Anak-anak bermain sambil membawa bendera merah putih di pantai wisata Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (15/8/2021).
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Anak-anak bermain sambil membawa bendera merah putih di pantai wisata Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (15/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PD Himpaudi Kota Blitar, Zuliati, mengatakan, mengajarkan anak-anak usia dini tentang konsep kemerdekaan adalah hal yang penting untuk dilakukan. Konsep kemerdekaan menurutnya akan sangat bermanfaat jika ditanamkan secara sederhana pada anak-anak.

"Mengajarkan anak usia dini tentang konsep kemerdekaan, anak akan memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Anak akan mencintai adat budaya bangsa Indonesia, kemudian mereka akan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia," kata Zuliati, dalam webinar Penanaman konsep Kemerdekaan Bagi Anak Usia Dini, Senin (16/8).

Zuliati mengatakan, anak-anak usia dini perlu diajari bagaimana mereka memiliki rasa kebanggaan tersendiri. Mereka harus ditanamkan nilai-nilai menghargai sejarah agar semakin mencintai Tanah Airnya.

Melibatkan anak untuk memasang bendera di halaman rumah juga bisa dilakukan dalam rangka menanamkan konsep kemerdekaan. "Nah ini kegiatan yang sederhana tapi mengandung makna yang luar biasa bagi anak usia dini. Sedikit kita ceritakan mengenai bendera, kita ceritakan bagaimana Sang Merah Putih pertama kali dikibarkan," kata dia lagi.

Ia mengatakan, pada dasarnya setiap anak memiliki potensi dan kecerdasan yang berbeda-beda. Di dalam konteks anak usia dini, perlu diintegrasikan bahwa kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh mudah bisa diberikan sesuai kehidupan anak masing-masing.

"Misalnya dengan kemerdekaan, anak bisa merasakan tempat tinggal yang nyaman, hidup bersama dengan keluarga pendidikan dan pengasuhan yang layak," ujar Zuliati.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement