Selasa 17 Aug 2021 19:29 WIB

 Pemerintah AS Investigasi Sistem Autopilot Tesla

Sistem autopilot Tesla masih menimbulkan kecelakaan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Sedan Tesla terparkir di diler Littleton, Colorado, AS
Foto: AP Photo/David Zalubowski
Sedan Tesla terparkir di diler Littleton, Colorado, AS

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Sistem autopilot Tesla masih menimbulkan kecelakaan. Hingga saat ini, sistem autopilot yang dikembangkan oleh Tesla masih belum mencapai tahapan yang sempurna. 

Dikutip dari Ars Technica pada Selasa (17/8), hal ini pun mendorong pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melakukan investigasi soal fitur autopilot. Investigasi itu dilakukan oleh National Highway Transportation Safety Administration.

Baca Juga

Pendalaman fitur autopilot yang dilakukan melibatkan 700 ribu unit mobil Tesla yang dipasarkan di AS. Seluruh pendalaman itu didasari pada 11 kecelakaan yang terjadi sejak 2018 dan telah menyebabkan 17 korban terluka dan 1 orang meninggal.

Investigasi ini dilakukan pada seluruh line up Tesla yang dipasarkan sejak 2014 hingga 2021. Selain fitur autopilot, investigasi ini juga dilakukan pada fitur cruise control.

Fitur cruise control ini juga jadi perhatian karena dinilai jadi penyebab dari salah satu kecelakaan. Sebab, salah satu kasus yang sempat terjadi pada mobil Tesla tak melakukan pengereman saat terdapat mobil yang tengah melakukan pemberhentian darurat.

Dari seluruh kejadian itu, salah satu hal yang jadi sorotan adalah soal kewaspadaan pengemudi. Mengingat, secanggih apapun fitur autopilot, kewaspadaan pengemdi tetap jadi hal krusial agar dapat segera mengambil alih kemudi dalam kondisi tertentu.

Oleh karena itu, beberapa pabrikan ada yang mengembangkan advanced driver-assistance systems (ADAS) yang hanya akan beroperasi saat pengemudi tetap memegang steering wheel.

Jika pengemudi tak memegang lingkar kemudi, maka sistem akan memberikan peringatan dan beragam tindakan pencegahan lainya. Cara ini merupakan salah satu cara yang perlu diterapkan oleh seluruh pabrikan sehingga sistem kendali otonom tetap dibarengi dengan kesigapan pengemudi.

Investigasi ini pun dianggap semakin penting karena salah satu pengemudi Tesla juga sempat menabrak truk pemadam kebakaran yang tengah parkir. Kecelakaan itu pun terjadi karena pengemudi mengaktifkan fitur autopilot sambil mengonsumsi makanan sehingga tidak fokus pada kondisi lalu lintas yang dinamis.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement