REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Health Talk bertujuan untuk para penyintas Covid-19 dan masyarakat umum memahami bagaimana penanganan, pencegahan ada apa yang harus dilakukaan saat mengalami gejala atau penyakit pernafasan salah satunya mengalami kerusakan fungsi paru-paru? Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat peduli dan sadar pentingnya menjaga kesehatan pada tubuh.
Belum lama ini kita mengalami puncak gelombang ke-2 Covid-19 dan banyak memunculkan istilah-istilah baru, seperti long Covid. “Long Covid adalah suatu kondisi yang dialami pasien pasca menderita Covid-19 dan sudah dinyatankan sembuh.” Ujar dr. Felly Iswa, SpP. Beliau juga menjelaskan bahwa gejala yang dimiliki long Covid sangat bervariasi, kebanyakan beberapa pasien masih mengalami batuk atau gangguan pernafasan, pasien merasakan mudah lelah saat beraktivitas berat, bahkan ada beberapa yang mengalami penurunan gairah hidup.
Dr Felly Iswa, SpP menjelaskan beberapa pengertian mengenai long Covid. “Long Covid sendiri dibagi dua, ada yang akut dan juga kronis, biasanya untuk yang akut dialami selama kurang dari 12 minggu dan untuk yang kronis dialami lebih dari 12 minggu bahkan ada pasien yang mengalami sampai 6 bulan. Setiap pasien penyintas Covid-19 memiliki resiko mengalami long Covid walaupun persentasenya beragam. Jika pasien mengalami Covid hanya 1 minggu atau kurang dari 1 minggu dan sudah tidak memiliki keluhan, biasanya berisiko mengalami long Covid yang ringan, jika mengalami 1-2 minggu biasanya dapat mengalami risiko long Covid yang sedang, dan jika mengalami lebih dari minggu dan pasien dengan bantuan ventilator atau perawatan ICU bisa mengalami risiko long Covid yang berat.”
Banyak masyarakat umum yang mengkhawatirkan jika mengalami kerusakan paru pasca mengidap Covid-19 apakah keadaan fungsi parunya bisa kembali normal atau tidak? Dr Felly memberikan pernyataan sebagai berikut, “ Bagi yang mengalami kerusakaan paru-paru 2-5 persen pasien masih bisa beraktivitas normal, jika pasien mengalami kerusakan paru-paru lebih dari 30 persen harus mendapatkan perawatan seperti pasien yang mengidap PPOK.”
“Ada beberapa latihan untuk mempercepat perbaikan fungsi paru pada pasien Covid-19 yaitu melakukan posisi enam langkah proning yang bertujuan untuk memperbaiki serapan oksigen pada pasien, pelatihan yang lainnya bisa dikonsultasikan ke Klinik/Poli Rehab Medik agar diberikan latihan yang sesuai. Berenang juga dapat menjadi salah satu latihan untuk memperbaiki fungsi paru dengan catatan kondisi pasien sudah stabil dan dapat melakukan aktivitas yang normal dan tidak menimbulkan efek sesak napas. Apalagi untuk pasien yang memiliki Asma berenang dapat menajadi latihan yang bagus,” ujar dr Felly.
Tidak hanya paru-paru yang dapat diserang oleh Covid-19, tetapi dapat menyerang sistem pencernaan, sistem otot, sistem neurologi, sistem jantung, sistem ginjal. Oleh karena itu, pentingnya pemantauan dan evaluasi dari beberapa disiplin ilmu diperlukan agar setelah mengalami Covid-19 merasa nyaman.
Pencegahan agar tidak mengalami long Covid dr Felly Iswa, SpP memberikan beberapa tips sebagai berikut yang dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Dianjurkan bagi yang belum mengalami Covid-19, menghindari penularannya dengan menaati protokol kesehatan 5M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
2. Jika sudah terkonfirmasi Covid-19, pencegahan agar tidak mengalami long Covid yaitu segera konsultasikan ke dokter spesialis sesuai keluhan yang dialami agar mendapatkan penanganan sedini mungkin dan menghindari perburukan kondisi.
3. Jika pasien mengalami long Covid, pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak semakin buruk kondisinya dapat melakukan konsultasi ke dokter spesialis agar diberikan pengobatan serta terapi yang sesuai.
Vaksin bukan menjadi pencegahan utama untuk mencegah masuknya virus Covid-19, pencegahan utama tetaplah protokol kesehatan yaitu 5M. Selain itu vaksin dapat memperingan gejala jika pasien terpapar oleh virus Covid-19.