REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menangkap peluang untuk terus berkarya dalam rangka menembus keterbatasan akibat pandemi. Mereka meluncurkan DKJ NET dan situs kritik sastra bernama Tengara.id.
"DKJ NET sekaligus menjadi akses publik tambahan untuk produksi pengetahuan dalam jejaring konten digital kami," kata Ketua DKJ, Danton Sihombing, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/8).
Danton menjelaskan, DKJ NET adalah salah satu inisiatif kolaboratif lintas komite yang berfungsi sebagai pengembangan lebih lanjut dari kanal-kanal luaran DKJ yang telah eksis sebelumnya. Melalui DKJ NET, DKJ berupaya mengembangkan dan meluaskan “Suara Jernih dari Cikini” dalam khazanah ragam pemikiran dan perspektif seni budaya di Indonesia dan dunia.
Dalam DKJ NET, menurut Danton, ragam luaran pengetahuan dalam kemasan feature audio visual, acara bincang, maupun kurasi kearsipan akan tersedia. Itu semua bisa berbentuk video dan podcast dengan perspektif khas DKJ akan tumbuh dan bernaung di DKJ NET.
Sebagai langkah awal, konten yang diproduksi pada DKJ NET akan berpijak dari bahan yang selama ini telah ada di/dari/melalui DKJ. Nantinya, platform dan konten ini akan berkesinambungan serta bersinergi dengan jejaring produksi konten dari komunitas dan simpul-simpul dalam ekosistem seni di Jakarta dan di mana pun.