Ahad 22 Aug 2021 08:59 WIB

Insektisida Nabati dari Daun Pepaya Karya Mahasiswa

Insektisida nabati dibuat dari daun pepaya dan putri malu.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nora Azizah
Sejumlah petani melakukan penyemprotan massal hama penggerek batang dengan insektisida (Ilustrasi).
Foto: Antara/Jojon
Sejumlah petani melakukan penyemprotan massal hama penggerek batang dengan insektisida (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Lima Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengolah daun daun pepaya dan putri malu menjadi insektisida nabati sebagai upaya penangan ketahanan pangan yang ramah lingkungan dalam program Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Produk tersebut diberi nama Inpalayu, kependekan dari Insektisida Nabati Daun Pepaya dan Daun Putri Malu.

Inpalayu diciptakan berdasarkan keresahan mengenai penggunaan insektisida sintetis dalam jangka lama akan berefek berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Selain itu, tim PKM-K UMS tersebut mempunyai tujuan mencegah hama kutu beras dengan bahan organik yang terdapat di lingkungan sekitar.

Baca Juga

TIM PKM-K itu beranggotakan Eka Siwi Rendang Oktavia dari Prodi Pendidikan Biologi, Fena Mulyana dari Pendidikan Biologi, M Galih Wicaksono dari Pendidikan Biologi, Khansa Nindya Rafika dari Prodi Farmasi, M Sofyan Habibburrohman dari Teknik kimia. Kelimanya dibimbing oleh Dosen Pendidikan Biologi, Endang Setyaningsih. Endang menyatakan, dengan adanya PKM-K ini dapat membantu petani ibu rumah tangga dan pedagang dalam menghindari ancaman kutu beras

Sementara itu, salah satu anggota tim PKM-K, Sofyan Habibburrohman berharap dengan adanya Inpalayu dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam melestarikan tanaman pembasmi hama/kutu dan menurunkan tingkat populasi kutu yang berada dalam beras.

"Saya berharap agar masyarakat semakin peduli dengan tanaman herbal yang memiliki efek untuk mengurangi hama dengan menggunakan Inpalayu," ucap Habibburrohman seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima republika.co.id, dikutip Ahad (22/8).

Habibburrohman menjelaskan, Inpalayu mempunyai zat pappain, flavonoid, dan tannin yang didapat dari ekstrak daun pepaya (Carica Papaya) ditambahkan dengan ekstrak daun putri malu (Metanolik Mimosa Pudica Linn) yang mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, fenolik yang mempunyai efek untuk mencegah dan mengusir kutu beras yang meresahkan.

Kepala Biro Kemahasiswaan UMS, Ahmad Kholid Alghofari, menyampaikan hasil luaran PKM-K dapat menjadi produk kreativitas yang bermanfaat secara luas dan memiliki nilai ekonomi

Pengembangan produk Inpalayu memiliki pasar yang luas dengan tidak adanya produk serupa dan penggunaan yang simpel dengan pengemasan produk seperti kantong teh celup yang dapat digunakan selama satu bulan lebih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement