Selasa 24 Aug 2021 20:04 WIB

Prediksinya Soal Covid-19 Salah, Dr Fauci Minta Maaf

Dr Fauci salah memprediksi kasus Covid-19 di AS bisa terkendali.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Dr Fauci salah memprediksi kasus Covid-19 di AS bisa terkendali.
Foto: AP/Alex Brandon
Dr Fauci salah memprediksi kasus Covid-19 di AS bisa terkendali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 diyakini dapat dikendalikan, salah satunya dengan vaksinasi massal untuk segera mencapai kekebalan kelompok yang dibutuhkan. Ahli memprediksi Amerika Serikat (AS) dapat kembali ke keadaan normal pada waktu tertentu.

Seperti Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit terkemuka di AS, yang memprediksi kapan kasus Covid-19 dapat terkendali. Namun baru-baru ini, Fauci mengklarifikasi terkait wawancaranya yang menyatakan Covid-19 di AS mungkin terkendali pada musim gugur 2022 alias satu tahun penuh lagi.

Baca Juga

Fauci yang juga kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular itu mengatakan kepada CNN bahwa dia salah bicara dalam wawancara dengan NPR tersebut. Fauci meminta maaf setelah mendengarkan ulang hasil wawancara itu.

Menurut Fauci, prediksi yang lebih tepat adalah saat lebih banyak orang Amerika sudah divaksin, ditambah banyak yang telah pulih dari virus, maka AS bisa mendapatkan "pengendalian yang baik di musim semi, dilansir laporan Fox News, Selasa (24/8).

Ini bukan pertama kalinya Fauci ditanya perkiraan tentang kapan negara bisa kembali normal, dan kemudian membuka perdebatan tentang apa sebenarnya arti "normal". Kini dia lebih gencar dalam mendorong orang untuk mendapatkan vaksinasi karena itu menjadi salah satu cara negara segera bebas Covid-19.

Pada bulan Oktober dalam sebuah diskusi daring, disampaikan bahwa jika sejumlah besar orang Amerika mendapatkan vaksinasi, maka Fauci memperkirakan negara akan kembali ke "kenormalan serupa" pada akhir tahun 2021 atau 2022. Saat itu, Fauci mengatakan bahwa era kenormalan baru masih memungkinkan restoran tidak melayani dengan kapasitas penuh dan masyarakat tetap perlu memakai masker di dalam ruangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement