REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Rani Irma Handayani
Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan harus bisa bersaing dan berpikir bagaimana caranya agar perusahaan mereka bisa terus berkembang dan memperluas skala bisnisnya.
Untuk dapat meningkatkan pemasaran produk yang mereka jual, para pelaku usaha harus memiliki berbagai macam strategi yang perlu dilakukan. Salah satu caranya, dengan memanfaatkan seluruh data transaksi penjualan, yang dianalisis dan diolah untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
Pemanfaatan data yang terdapat dalam sistem informasi untuk menunjang kegiatan pengambilan keputusan, tidak cukup dengan mengandalkan data operasionalnya saja, namun juga diperlukan suatu analisis data untuk menggali informasi penting yang ada di dalamnya.
Para pengambil keputusan tersebut, berusaha untuk memanfaatkan gudang data yang sudah mereka miliki untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat guna membantu dalam pengambilan keputusan.
Melalui kegiatan penjualan yang terjadi setiap hari, data penjualan yang ada semakin lama akan semakin bertambah banyak. Data penjualan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai arsip dan laporan perusahaan saja. Akan tetapi, data penjualan tersebut dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi informasi yang berguna untuk strategi pemasaran perusahaan.
Terkadang, hasil dari pengolahan data dengan cara yang sederhana, tidak memperoleh hasil yang diinginkan karena banyaknya data yang diolah. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara pengolahan data baru yang dapat memberikan suatu informasi yang strategis dan akurat yaitu data mining.
Dalam penelitian ini, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) melakukan penelitian terkait banyaknya data transaksi penjualan yang akan diolah menggunakan data mining dengan metode algoritma apriori. Algoritma apriori merupakan algoritma data mining yang memberikan informasi hubungan antar-item data di database.
Algoritma apriori ini dapat dimanfaatkan dalam dalam proses penjualan, dan dapat membantu dalam proses penjualan dengan memberikan hubungan antardata transaksi penjualan, yang telah dilakukan oleh pelanggan. Maka, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengungkapkan hasil dari analisis ini, akan didapat pola pembelian pelanggan. Sehingga, pebisnis dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mengambil tindakan bisnis yang sesuai.
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) beserta tim ini, dapat disimpulkan bahwa algoritma apriori merupakan solusi untuk memilih produk terlaris pada suatu perusahaan dagang.
Dalam pengujian yang telah dilakukan ada pengelompokan merek, seperti bubble drink, silky drink dan silky pudding yang sering dibeli pelanggan. Aturan tersebut didapat dengan menggunakan aturan asosiasi algoritma apriori untuk menentukan produk yang paling banyak terjual, pola item dan kombinasi itemset bubble drink, silky drink dan silky pudding terhadap data transaksi penjualan, yang terjadi selama satu bulan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini, dengan melihat produk yang memenuhi minimal support dan minimal confidence produk, yang paling banyak terjual tersebut adalah pudding strawberry dan pudding vanilla, dengan menghasilkan kesimpulan bahwa produk pudding strawberry dan pudding vanilla dengan nilai support 2,4 persen dan nilai confidence 55,6 persen. Sedangkan, produk pudding vanilla dan pudding strawberry dengan nilai support 2,4 persen dan nilai confidence 71,4 persen. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan tools Rapid Miner dan aplikasi Excel.
Maka dapat disimpulkan, dengan menggunakan algoritma apriori ini, dapat diketahui pemilihan produk mana yang paling laris. Sehingga, diharapkan mampu meningkatkan pemasaran dalam penjualan, juga, perusahaan mampu menyusun strategi produk-produk apa saja yang dapat dijual agar dapat terus bertahan dan maju.
*)Penulis adalah dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM), Prodi Sistem Informasi.