Rabu 25 Aug 2021 14:58 WIB

Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Sindrom Bokong Mati

Beberapa cara ini bisa Anda lakukan untuk menghindari sindrom bokong mati.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Duduk terlalu lama bisa membuat beberapa otot tubuh tidak aktif sehingga cenderung melupakan fungsi sebenarnya (ilustrasi).
Foto: boldsky
Duduk terlalu lama bisa membuat beberapa otot tubuh tidak aktif sehingga cenderung melupakan fungsi sebenarnya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GURUGRAM -- Duduk terlalu lama bisa membuat beberapa otot tubuh tidak aktif sehingga cenderung melupakan fungsi sebenarnya. Kondisi ini disebut amnesia gluteal yang dikenal sebagai sindrom bokong mati.

"Jika seseorang mengembangkan pola duduk berjam-jam dengan otot pinggul dan lutut yang tidak aktif, maka selama periode waktu tertentu otak akan mengurangi dorongan saraf ke otot gluteal," ujar Direktur Ortopedi dan Bedah Tulang Belakang dari Rumah Sakit Narayana Superspeciality di Gurugram (India), dr Rajesh Kumar Verma, seperti dilansir dari laman Indian Express, Rabu (25/8).

Dia menyebut, saat pandemi Covid-19, aktivitas fisik sangat terpengaruh. Sebagian besar orang bekerja dari rumah (work from home). "Orang dengan aktivitas fisik yang lebih rendah cenderung mengalami kondisi ini,” ujarnya.

Bagaimana hal itu terjadi? Menurut Dr Monu Singh, konsultan senior, kepala layanan, penggantian sendi, artroskopi, dan kedokteran olahraga, Rumah Sakit Dharamshila, ketika Anda duduk terlalu lama, otot gluteal yang ditempatkan di belakang bokong mungkin mulai membesar atau meregang keluar dari tempatnya.

“Secara bertahap, mereka mulai menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Biasanya ketika Anda berdiri otot gluteal tanpa sadar memberikan dukungan pada panggul, untuk menjaga tulang belakang  tetap lurus," ujarnya. 

Dia menyebut, tindakan otot gluteal ini spontan tanpa Anda sadari. Setelah otot-otot ini diregangkan dan kehilangan kemampuan untuk secara otomatis mengencangkan dan menopang panggul saat berdiri dan berjalan, hal itu dapat menyebabkan amnesia gluteal. Orang dengan obesitas dan gaya hidup tidak aktif lebih berisiko mengembangkannya.

“Kondisi tersebut bahkan dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, vitamin B12 dan konsumsi alkohol yang berlebihan,” kata dr Verma.

Gejala awal yang muncul yakni nyeri punggung bawah, nyeri paha, dan secara progresif mulai memengaruhi gerakan tubuh bagian bawah. Oleh karena itu, gejala seperti nyeri panggul saat berjalan atau duduk, kesulitan berdiri dalam waktu lama, dan nyeri punggung bawah yang konsisten tidak boleh diabaikan dan segera diperiksa.

“Mengingat waktu yang Anda jalani, gejala seperti nyeri punggung yang terus-menerus, masalah keseimbangan saat berdiri harus segera dilaporkan ke dokter. Latihan harian dan diet sehat dapat memastikan pencegahan,” kata dr Singh.

Jangan khawatir, kondisi tersebut dapat Anda cegah dengan beberapa cara berikut ini: 

1. Alarm setiap satu jam

Jangan duduk terlalu lama, setel alarm untuk setiap jam dan bangun dengan itu untuk menggerakkan tubuh Anda, berjalan-jalan di dalam kamar Anda, dan melakukan peregangan selama dua hingga tiga menit.

2. Squat

Tergantung pada kekuatan dan kelenturan individu dan setelah saran dokter yang bersangkutan, seseorang dapat melakukan squat untuk menjaga bagian bawah tubuh tetap aktif.

3. Peregangan dan penguatan

Sejumlah pola latihan terdiri dari dua bagian, peregangan fleksor pinggul, dan penguatan otot gluteal, perut, dan inti.

4. Mengangkat panggul

Berbaringlah telentang, tekuk kedua lutut ke 90 derajat dan kemudian angkat panggul ke atas dan tahan selama 30 detik. Kemudian, jika memungkinkan, angkat satu kaki dan panggul bersama-sama sambil menjaga lutut lainnya tetap ditekuk pada 90 derajat. Latihan ini adalah ujian nyata untuk kekuatan gluteal.

4. Perhatikan nutrisi yang lebih baik

Jaga nilai nutrisi tetap tinggi. Pastikan konsumsi vitamin D , B12, kalsium, protein, dan lainnya yang lebih baik. Lakukan diet seimbang dan hindari makan berlebihan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement