REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kota Medan, Sumatra Utara, menawarkan kuliner durian bakar bagi penikmat buah berkulit berduri itu. Selain sudah tidak memiliki aroma menyengat, durian bakar juga rasanya lebih nikmat ketika disantap.
Penjual durian bakar, Patar Siahaan, di Medan, menemukan cara baru itu setahun lalu sejak pulang dari rumah temannya yang ada di Pulau Jawa. Buah durian dibakar bagian kulitnya sekitar 10 menit.
Dirinya kemudian mengadaptasi hal ini dan mulai menemukan pelanggan loyal sejak mulai dari dua pekan lalu. Para pelanggan, kata dia, mengaku menyukainya karena bau yang menyengat menjadi berkurang, rasa lebih enak, serta mereka meyakini dapat menghilangkan kandungan kolestrol dan gas yang ada dalam buah.
Harga yang ditawarkan juga normal seperti beli durian biasa, dari kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 70 ribu per buah sesuai dengan ukuran durian yang dipilih pelanggan. Sementara berbicara khasiatnya, dia mengatakan, buah durian atau bernama latin Durio Zibethinus itu setelah dibakar kolesterol dan kadar gulanya akan hilang.
"Yang hipertensi itu pun makan durian bakar tidak berpengaruh tensinya dan satu lagi, begitu kita makan durian bakar ini tidak ada bau durian di mulut kita," kata dia.
Ayana, salah seorang penikmat durian bakar, mengatakan durian bakar memiliki tekstur yang jauh lebih lembut dari buah durian biasa yang tidak melalui proses pembakaran. "Rasanya lebih enak, dia kayak lebih lemak gitu sih. Kami makan itu kayak megang mentega, lebih lembut dan lebih lemak," kata dia.