REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun masih berada di tengah pandemi, Anda tidak boleh melupakan aktivitas berolahraga. Olahraga menjadi aktivitas penting yang dapat meningkatan imunitas dan kesehatan tubuh masyarakat, khususnya di tengah pandemi.
Namun, banyak orang yang belum memahami potensi cedera yang dapat dialami ketika berolahraga serta bagaimana cara melakukan olahraga yang baik dan benar. Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Sport Injury & Arthroscopy Primaya Hospital Bekasi Timur, dr Evan, M.Kes, Sp.OT(K), FICS, mengatakan banyak penyebab cedera yang dapat terjadi namun sering kali tidak disadari oleh masyarakat, di antaranya yakni pemanasan yang masih kurang atau malah tidak melakukan pemanasan sama sekali.
Selain itu, cedera juga bisa disebabkan karena penggunaan alat olahraga yang tidak sesuai. Penyebab lainnya adalah gerakan berulang yang terlalu banyak, terlalu cepat, dan dalam waktu yang lama (overuse). Otot yang lemah juga bisa menyebabkan cedera.
Cedera juga bisa disebabkan oleh lingkungan yang tidak tepat atau kurang baik dalam melakukan olahraga, pengobatan yang tidak tuntas setelah injuri dan pelaksanaan fisioterapi pascainjuri yang tidak sesuai. Evan mengatakan, Anda perlu mewaspadai ciri-ciri awal cedera yang berpotensi diabaikan oleh seseorang seperti timbul nyeri, rasa tidak nyaman, atau mengalami bengkak yang hilang timbul.
"Ciri-ciri awal tersebut jika diabaikan dapat berdampak buruk pada proses penyembuhannya," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (25/8).
Dia menyebut, terdapat ciri-ciri cedera olahraga dengan gejala yang lebih berat yakni timbulnya luka, kelainan bentuk pada anggota tubuh atau deformitas (patah tulang), bengkak, atau bahkan hingga tidak bisa berjalan atau beraktivitas saat olahraga berlangsung.
Jika seseorang mengalami ciri-ciri cedera yang telah dijelaskan sebelumnya, dia menganjurkan untuk melakukan penanganan dini cedera dengan langkah-langkah RICE. RICE yang dimaksud yakni Rest (istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera), Ice (berikan es untuk mengurangi bengkak), Compression (lakukan kompres dingin pada jaringan yang mengalami cedera), dan Elevation (meninggikan bagian yang cedera melebihi ketinggian jantung).