Jumat 27 Aug 2021 06:50 WIB

Remaja Inggris Dioperasi Caesar Saat Kritis Akibat Covid-19

Ibu hamil dianjurkan mendapatkan vaksin Covid-19.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu muda asal Inggris, Lucy Smith (18 tahun), menjalani operasi caesar saat dirinya kritis akibat Covid-19. Lucy sengaja menunda untuk divaksinasi karena ingin menunggu sampai melahirkan.
Foto: NNP via The Sun
Ibu muda asal Inggris, Lucy Smith (18 tahun), menjalani operasi caesar saat dirinya kritis akibat Covid-19. Lucy sengaja menunda untuk divaksinasi karena ingin menunggu sampai melahirkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang remaja perempuan di Inggris melahirkan saat dirinya mengalami masa kritis akibat Covid-19. Selama ini, ia diketahui menolak untuk mendapatkan vaksin.

Remaja bernama Lucy Smith itu enggan divaksinasi dengan segera. Ia ingin menunggu sampai melahirkan. Kisah remaja berusia 18 tahun tersebut turut dilaporkan laman The Sun, dilansir Kamis (26/8).

Baca Juga

Awalnya, Lucy mengaku takut dia dan bayinya tidak akan terselamatkan. Dia terinfeksi Covid-19 dan mengakibatkan paru-parunya kolaps.

Lucy dilarikan ke rumah sakit setelah merasakan sesak napas, dan kondisinya kian menurun. Petugas medis di The James Cook University Hospital, Middlesbrough, terpaksa melakukan operasi caesar darurat, sebelum menempatkan Lucy di ventilator.

"Itu benar-benar menakutkan, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya dan bayi saya. Saya berada di unit bersalin selama empat hari sebelum paru-paru saya kolaps," kata Lucy.

Lucy tidak bisa langsung melihat bayinya, Billie Rae, setelah dilahirkan. Saat Lucy berada di unit perawatan intensif (ICU), ia mengaku tidak tahu di mana berada, dan berpikir mungkin tidak akan selamat.

Setelah menghabiskan empat pekan di ICU rumah sakit, Lucy mulai pulih. Ia dipindahkan ke bangsal lain untuk dapat bertemu kembali dengan putrinya.

"Saya telah melihat fotonya dan saya tidak menyadari bahwa dia adalah milik saya. Ketika saya melihatnya di ruang bersalin, saya memeluknya untuk pertama kalinya, itu sangat emosional, saya menangis," katanya.

Dari pengalamannya ini, Lucy pun ingin ibu hamil lainnya tidak mengalami hal seperti dirinya. Dia menyarankan ibu hamil agar mau mendengarkan tenaga medis dan mendapatkan suntikan yang menyelamatkan jiwa alias vaksinasi.

"Lakukan saja. Ini benar-benar tidak sebanding dengan risiko tidak mendapatkan vaksin. Aku hampir mati," ujarnya.

Deepika Meneni, direktur klinis kebidanan South Tees Hospitals NHS Foundation Trust, mengaku sangat senang mendengar Lucy dan bayi perempuannya bisa melewati masa sulit. Lucy dan bayinya sekarang dapat menghabiskan waktu bersama yang sangat penting.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement