REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengetahui informasi tentang isolasi mandiri dan mengalaminya sendiri adalah urusan yang berbeda. Pandemi yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun membuat orang-orang bisa bersiap menghadapi kemungkinan terinfeksi Covid-19.
Namun, tetap sulit merasa tenang ketika seseorang pada akhirnya terpapar. Rasa cemas, takut, dan stres ketika terinfeksi Covid-19 merupakan hal wajar dan harus diterima secara lapang dada sebagai langkah awal menjaga kesehatan mental saat isolasi mandiri.
Psikolog Rininda Mutia dari Universitas Indonesia mengatakan kegundahan itu wajar dirasakan karena itu merupakan pertanda ada sesuatu yang terjadi di sekitar manusia dan membuat mereka harus bertindak agar bisa bertahan. "Terima dulu kalau kita merasa hal tersebut. Semakin kita menyangkal, 'biasa saja ah kena Covid-19', biasanya perasaan itu akan meluap di waktu lain. Jadi tidak bisa tidur dan kepikiran," kata Rininda kepada Antara.
Stres muncul ketika seseorang merasakan tidak punya sumber daya yang sepadan dengan apa yang sedang dihadapi. Setelah berdamai dengan rasa stres, perbanyaklah sumber daya yang dibutuhkan agar stres berkurang dengan cara mencari informasi.
Cari tahu apa itu Covid-19, proses penularan, dampaknya dan tentu cara menanggulanginya. Membekali diri dengan ilmu pengetahuan membuat seseorang bisa terhindar dari rasa takut berlebihan yang tak baik bagi kesehatan batin.
Baca juga : Perbedaan Lima Jenis Vaksin di Indonesia, Mana yang Aman?