Jumat 27 Aug 2021 14:53 WIB

Kenali 5 Gejala Breakthrough Infection Covid-19

Covid-19 yang terjadi setelah vaksinasi dikenal dengan 'breakthrough infection'.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Covid-19 yang terjadi setelah vaksinasi dikenal dengan 'breakthrough infection'.
Foto: www.freepik.com.
Covid-19 yang terjadi setelah vaksinasi dikenal dengan 'breakthrough infection'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang memiliki pemahaman keliru bahwa mereka tak akan tertular Covid-19 setelah menjalani vaksinasi. Akibatnya, tak sedikit orang-orang yang sudah divaksinasi menjadi tidak waspada terhadap gejala Covid-19 yang mungkin mereka alami di kemudian hari.

"Banyak orang berpikir bahwa mereka mengalami infeksi sinus, bahwa itu adalah alergi musiman karena serbuk sari, padahal bukan. Itu adalah Covid-19," jelas Vice President of Clinical Strategies dari The Health Collaborative Tiffany Mattingly, seperti dilansir BestLife, Jumat (27/8).

Baca Juga

Orang yang sudah divaksinasi tetap memiliki risiko untuk tertular Covid-19, akan tetapi mereka jauh lebih terlindungi dari risiko sakit berat, perawatan di rumah sakit, atau bahkan kematian. Kasus Covid-19 yang terjadi pada orang yang sudah divaksinasi dikenal sebagai breakthrough infection.

Mattingly mengatakan, masalah besar dalam kasus breakthrough infection adalah gejalanya. Seringkali, gejala dalam kasus breakthrough infection jauh lebih ringan sehingga penderitanya jarang memikirkan gejala tersebut sebagai gejala Covid-19. Akibatnya, individu yang mengalami breaktrhough infection tidak merasa perlu untuk melakukan tes Covid-19.

Bila tes Covid-19 tidak dilakukan, individu dengan breakthrough infection tak akan menyadari bahwa mereka terkena Covid-19. Situasi ini bisa berisiko karena menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), individu yang sudah divaksinasi lengkap masih bisa menularkan virus bila mereka terinfeksi varian Delta, meski masa penularan mereka jauh lebih singkat dibandingkan individu yang tidak divaksinasi.

"Varian Delta tampak memproduksi jumlah virus yag sama tinggi pada orang yang tak divaksinasi dan divaksinasi lengkap," jelas CDC.

Berdasarkan temuan dalam studi ZOE COVID yang masih berjalan, beberapa gejala tampak lebih sering muncul dalam kasus breakthrough infection. Salah satu di antaranya adalah nyeri tenggorokan.

Ada empat gejala lain yang juga sering muncul dalam kasus breakthrough infection. Keempat gejala tersebut adalah sakit kepala, hidung berair, bersin, dan kehilangan penciuman.

Orang-orang yang sudah divaksinasi Covid-19 sebaiknya tetap mewaspadai kelima gejala ini. Akan lebih baik bila segera mengisolasi diri dan menjalani tes Covid-19 bila memungkinkan.

"Bila Anda mengalami gejala, jangan menganggap bahwa itu pilek biasa. Bahkan bila gejala Anda tidak begitu kuat, yang perlu Anda lakukan adalah memastikan Anda tidak menyebarkan Covid-19 kepada orang lain," ujar Director of Emergency Medicine Johns Hopkins, Gebe Kelen MD.

Orang-orang yang belum divaksinasi juga perlu mewaspadai gejala-gejala Covid-19. Pada kelompok yang belum divaksinasi, gejala Covid-19 yang paling sering muncul di tengah merebaknya varian Delta adalah sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung berair, demam, dan batuk terus-menerus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement