REPUBLIKA.CO.ID, BERKELEY -- Apple setuju untuk membiarkan pengembang aplikasi iPhone memberi tahu pengguna cara yang lebih murah untuk membayar langganan digital dengan menghindari sistem komisi yang diterapkan Apple.
Konsesi yang diumumkan Kamis (26/8) malam mencakup pemberitahuan melalui email tetapi tidak mengizinkan pemberitahuan dalam aplikasi. Ini merupakan bagian dari penyelesaian awal gugatan hampir dua tahun yang diajukan atas nama pengembang aplikasi iPhone di Amerika Serikat (AS).
Konsesi ini juga membahas masalah yang diangkat oleh hakim pengadilan federal yang diperkirakan akan segera memutuskan kasus terpisah yang dibawa oleh Epic Games, pembuat gim video populer Fortnite.
Dilansir dari Japan Today, Senin (30/8), di bawah aturan lama Apple, pembuat aplikasi iPhone dilarang mengirim email kepada pengguna dengan informasi tentang cara membayar layanan di luar aplikasi, yang bisa menghindari komisi Apple 15 persen hingga 30 persen. Konsesi tersebut kini membuka satu cara bagi pengembang aplikasi untuk lebih agresif mendorong penggunanya membayar dengan cara lain, selama perusahaan memperoleh persetujuan konsumen.
Apple juga akan menyiapkan dana 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk membayar ribuan pengembang aplikasi yang tercakup dalam jumlah gugatan mulai dari 250 ribu dolar AS hingga 30.000 dolar AS. Pengembang aplikasi akan mendapatkan lebih banyak fleksibilitas untuk menetapkan harga yang berbeda dalam aplikasi mereka, memperluas opsi dari sekitar 100 menjadi 500 pilihan.
Kompromi tersebut mengatasi kekhawatiran yang berulang kali diangkat oleh Hakim Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers saat memimpin persidangan Epic Vs Apple. Dia secara terbuka bertanya-tanya mengapa Apple tidak mengizinkan pengembang untuk menampilkan berbagai opsi pembayaran dalam aplikasi mereka, seperti pengecer yang memiliki toko offline dapat menunjukkan berbagai kartu kredit berbeda yang mereka terima selain uang tunai.