REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Siti Masturoh
Telemarketing merupakan salah satu promosi yang dapat dianggap efektif untuk pemasaran atau memperkenalkan produk melalui telepon. Selain itu, telemarketing juga cenderung mudah diterima karena sifat langsungnya menawarkan produk kepada konsumen. Telemarketing biasanya digunakan oleh beberapa perusahaan besar untuk mempromosikan produk yang mereka jual.
Telemarketing bisa diistilahkan sebagai penggunaan telepon dan call center untuk menarik prospek, menjual produk pada pelanggan, memberikan layanan dengan mengambil dengan menerima pesan juga menjawab pertanyaan melalui telepon. Telemarketing sebagai cara baru pemasaran menggunakan teknologi telekomunikasi sebagai bagian dari program pemasaran yang terorganisir dan terstruktur.
Kegiatan telemarketing juga digunakan oleh bank sebagai strategi pemasaran untuk menawarkan produk mereka kepada konsumen. Bank memegang salah satu peran terpenting dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. Banyak bank yang menggunakan jasa telemarketing dinilai mampu meningkatkan pendapatannya dan mencapai target.
Selain membantu meningkatkan pendapatan perusahaan, keuntungan lain dapat mengurangi biaya penjualan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memberikan solusi bagi pelanggan. Penggunaan telemarketing akan menghapus jarak dan waktu yang terbatas dalam melakukan transaksi, sedang program perlindungan yang diperlukan bagi pelanggan sendiri dan anggota keluarganya.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan telemarketing dalam menjual produk bank, dapat dilakukan dengan menerapkan dan memanfaatkan teknik machine learning. Teknik machine learning dapat digunakan untuk memprediksi dan menentukan tingkat keberhasilan telemarketing yang dilakukan oleh sebuah bank.
Dalam penelitian ini, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengungkapkan pengaruhnya dengan pendekatan metode algoritma multilayer perceptron (MPL) dengan resampling pada dataset bank yang terdiri dari 17 atribut dengan 1 kelas. Hasilnya, terbukti mendapatkan nilai resampling sebesar 94,271%, TP Rate 0,943, FP Rate 0.260, ROC Area 0,899, jika dibandingkan dengan tanpa menggunakan resampling.
Tujuan penggunaan resampling adalah kelas yang memiliki ketidakseimbangan data, dalam kumpulan data yang digunakan dapat diatasi dengan teknik pengambilan sampel sehingga mayoritas data dibuang dengan menggantinya atau tanpa menggantinya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa telemarketing dinilai efektif untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Hal ini juga bisa menjadi rujukan bagi bank, untuk mengetahui efektivitas telemarketing dalam aktivitas promosi produknya.
*) Penulis adalah dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) prodi Sistem Informasi