Kamis 02 Sep 2021 06:10 WIB

Kelangkaan Chip Diperkirakan Berlanjut Hingga Tahun Depan

Produsen kewalahan memenuhi chip untuk industri otomotif.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Perakitan mobil. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/PHILIPP GUELLAND
Perakitan mobil. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sejak tahun lalu hingga saat ini, proses pemenuhan kebutuhan mobil baru terhambat oleh kelangkaan chip atau semikonduktor. Para pemasok chip masih kuwalahan dalam memenuhi kebutuhan untuk para produsen otomotif.

Dikutip dari Drive pada Kamis (2/9), persoalan ini diperkirakan masih akan terjadi hingga 2022 di Australia. Beberapa pabrikan yang mengalami penundaan pemenuhan kebutuhan mobil diantaranya adalah Toyota, Hyundai, Kia, Ford, Nissan, Mitsubishi dan Volkswagen (VW).

Baca Juga

Bahkan, kelangkaan chip ini memaksa Toyota untuk mengurangi produksinya secara global pada bulan ini. Tentu, ini akan sangat berpengaruh bagi pasokan kendaraan di beberapa negara karena pengurangan yang dilakukan mencapai setengah dari produksi yang dilakukan saat ini.

Dalam kondisi seperti ini, sikap konsumen Australia pun beragam. Ada beberapa konsumen yang bisa memahami hal ini dan memilih untuk menunggu. Ada pula konsumen yang meminta uang muka dikembalikan.

Juni lalu, VW juga telah menyatakan bahwa pasokanya terganggu oleh kelangkaan chip. Beberapa produk yang terdampak diantaranya adalah VW Golf, Tiguan dan Touareg.

Oleh karena itu, saat ini VW Australia terus meningkatkan komunikasi dengan kantor pusat VW. Bahkan, VW Australia juga telah mengajukan permintaan untuk melakukan penambahan suplai.

Adanya penundaan pengiriman selama dua bulan ini pun membuat VW Australia terpakasa membatasi jumlah permintaan baru untuk produk-produk tersebut. Mengingat, saat ini, VW Australia tengah berusaha untuk dapat memenuhi konsumen yang telah melakukan pemesanan terlebih dahulu.

Soal chip, sejumah produk VW itu membutuhkan beberapa chip spesifik yang digunakan dalam audio sistem Harman Kardon. Selain itu, VW juga membutuhkan chip dalam sistem transmisi sehingga sistem tersebut mampu bekerja secara akurat.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement