Jumat 03 Sep 2021 05:57 WIB

PPI Unas Menangkan Hibah John Templeton Foundation

Pusat Pengajian Islam Unas dorong integrasi pemikiran tentang Islam dan lingkungan.

Kampus Universitas Nasional (Unas) Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Foto: Dok Unas
Kampus Universitas Nasional (Unas) Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Selamat Ginting/pemerhati politik Unas

Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI Unas), menjadi salah satu lembaga yang berhasil memenangkan hibah dari John Templeton Foundation. PPI Unas dinilai berhasil menjadi lembaga yang secara khusus dirancang untuk menguatkan pendidikan lingkungan bagi kalangan muda Muslim di Indonesia.

PPI Unas juga secara luas dianggap mengenalkan khazanah ajaran Islam terkait lingkungan dan perubahan iklim. Ketua PPI Unas yang juga praktisi lingkungan, Dr Fachruddin Mangunjaya menyatakan, dengan memenangkan hibah dari John Templeton Foundation, terhitung sejak  September 2021, PPI Unas bisa menyelenggarakan proyek yang selama ini menjadi fokus garapannya hingga tiga tahun ke depan.

Fachruddin pun mengucapkan terima kasih kepada John Templeton Foundation atas hibah tersebut. "Dukungan dari lembaga ini akan semakin menguatkan sinergi antara agama dan ilmu pengetahuan dalam perlindungan alam dan lingkungan. Serta menunjukkan mengenai praktik terbaik yang telah terbangun di masyarakat, termasuk di kalangan pesantren," katanya di Jakarta, Kamis (2/9).

PPI Unas merupakan salah satu pusat studi yang ada di Unas, yang pendiriannya dicanangkan pada 30 Jumadil Awwal 1405 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 20 Februari 1985. PPI Unas diresmikan oleh Rektor Unas Prof Mr Sutan Takdir Alisyahbana dan Menteri Agama (Menag) H Munawir Sadjali.

Dalam prosesnya, pusat studi tersebut kemudian resmi berada di bawah rektor dengan SK Rektor Unas Nomor 247 Tahun 1999. PPI Unas berkonsentrasi pada kajian kontemporer tentang tantangan Islam terkini, terutama dalam kaitan dengan perspektif Islam dalam lingkungan hidup, konservasi alam dan perubahan iklim.

PPI Unas selama kegiatannya, berusaha membangun jembatan penghubung antara para ahli atau tokoh dan komunitas Muslim, serta ilmuwan dan praktisi lingkungan demi kebaikan manusia dan planet ini. "Kami mendorong integrasi pemikiran Islam dan kajian ilmiah dan berkontribusi pada inisiatif lokal, nasional, regional dan internasional tentang Islam dan lingkungan," ucap Fachruddin.

"Kajian kami juga terbuka untuk kegiatan yang bersifat akademis dan kajian-kajian tentang pemikiran Islam baik klasik maupun kajian pemikiran Islam modern yang kemudian bersifat sebagai landasan praktis dan sumbangan lembaga pemikiran (think thank)," kata Fachruddin melanjutkan.

John Templeton Foundation adalah lembaga yang didirikan oleh Sir John Templeton. Yayasan ini dibentuk dengan cita-cita untuk mencapai visinya, yaitu mendorong dunia sains dan penemuan. John Templeton Foundation juga menetapkan penghargaan Templeton untuk kemajuan dalam kajian agama.

Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk penghormatan bagi individu atau lembaga yang  melakukan pencapaian keteladanan, yang memanfaatkan kekuatan sains untuk mengeksplorasi alam semesta demi tujuan kebaikan bagi umat manusia. Sepanjang 2019 hingga 2023, John Templeton Foundation fokus pada bidang yang menjanjikan untuk memajukan pengetahuan dan pemahaman.

"Kami akan mendukung eksplorasi keyakinan dan praktik keagamaan. Kita akan berinvestasi dalam penelitian ilmiah dasar yang dapat membentuk cara kita berpikir tentang keberadaan manusia," ucap Fachruddin.

"Kami akan mendorong refleksi teologis dan filosofis terkait penemuan ilmiah, dan kita mendorong kebajikan tertentu, seperti rasa syukur, rasa ingin tahu, dan kerendahan hati yang berkontribusi pada perkembangan manusia," kata Fachruddin menekankan.

Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya dengan keanekaragaman hayati di dunia. Namun, alam dan kehidupan satwa liar sedang mengalami ancaman kerusakan yang hebat. Penelitian dari Pew Research Center menunjukkan, sekitar 85 persen dari populasi penduduk di dunia terafiliasi dengan tradisi agama dan spiritual.

Namun, keterlibatan kelompok agama dalam persoalan krisis iklim masih sangat kecil. Paadahal, masalah klim saat ini, menjadi isu yang paling mengkhawatirkan dalam sejarah peradaban manusia

Karena itulah, PPI Unas terus mendorong berbagai program untuk penguatan agenda tersebut. PPI Unas memiliki perjalanan yang panjang bekerja dengan para pemimpin agama dan kelompok konservasi alam.

Fachruddin menjelaskan, perlu dilakukan penguatan pemahaman mengenai ajaran Islam yang relevan dengan lingkungan dan perubahan iklim. "Selain itu, proyek ini juga diharapkan akan meluaskan upaya masyarakat Muslim yang secara positif kontribusi dalam memberikan solusi terhadap berbagai persoalan lingkungan, termasuk perubahan iklim dan pandemi Covid-19," kata Fachruddin.

Rektor Unas, Dr El Amry Bermawi Putra mengapresiasi keberhasilan Fachruddin dan timnya dalam pendanaan di bidang perubahan iklim terkait ajaran Islam. "Ini merupakan pencapaian yang luar biasa untuk upaya dalam menjaga keseimbangan alam. Kami sangat bangga dan mengucapkan selamat atas keberhasilan PPI Unas," ucap El Amry.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement