REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mulai melakukan perkuliahan tatap muka (PTM) secara bertahap. Hanya empat fakultas yang menggelar tatap muka di hari pertama.
"Ada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keolahragaan, dan Fakultas Hukum. Besok kami selenggarakan PTM untuk fakultas yang berbeda lagi," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho, Senin (6/9).
Ia mengatakan penyelenggaraan PTM tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan. Jumlah maksimal peserta PTM hanya 30 persen dari total kapasitas.
Jamal yang pada hari pertama PTM tersebut ikut mengajar di Fakultas Hukum hanya memberikan materi secara langsung kepada 13 mahasiswa. Sedangkan sisanya mengikuti perkuliahan secara daring.
"Alhamdulilah berjalan lancar, harapannya kalau percobaan ini baik dan tidak menimbulkan penularan Covid-19 bisa dinaikkan secara bertahap, ke depan 40 persen, terus 50 persen," katanya.
Ia mengatakan jika kondisi membaik maka perkuliahan akan terus dilakukan secara bertahap dan bersyarat. "Harapannya untuk mahasiswa semester akhir untuk bimbingan skripsi atau tesis juga bisa dilakukan secara luring," katanya.
Terkait dengan evaluasi, ia juga akan melakukannya setiap saat untuk memastikan mahasiswa tetap aman saat mengikuti PTM. "Kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, misalnya ada kejadian terkait ini (Covid-19) akan kami lacak," katanya.
Salah satu mahasiswa Indro Wicaksono menyambut baik perkuliahan tersebut. "Cukup senang karena UNS berani melaksanakan kuliah dari daring jadi hibrid. Apalagi kami sudah vaksin dua kali jadi bisa tahu efek dari vaksin ini dalam menanggulangi Covid-19 ini," katanya.