REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi perguruan tinggi. Menyikapi itu, Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian memberikan catatannya terkait rencana tersebut.
"Prinsipnya sama dengan sekolah," kata Hetifah kepada Republika, Senin (6/9).
Hetifah mengingatkan kembali terkait kesiapan sarpras untuk penerapan prokes seperti adanya air bersih tempat cuci tangan dan lain-lain. Kemudian sosialisasi penerapan new normal dalam pembelajaran juga perlu dilakukan.
Kemudian dirinya juga mendorong agar disediakan fasilitas kesehatan terdekat jika diperlukan. Lalu dirinya mendorog kesiapan dosen menerapkan sistem hybrid.
Kemudian anggota Komisi X DPR RI fraksi PAN, Zainuddin Maliki, mengimbau agar PTM terbatas perguruan tinggi hanya untuk daerah yang PPKM level 1-3. Sementara level 4 tetap pada pembelajaran jarak jauh. "Harus dilaksanakan prokes yang ketat dan disiplin," ucapnya.
Selain itu vaksinasi untuk dosen dan mahasiswa serta semua civitas akademika juga perlu dilakukan. Terakhir, dirinya mengimbau agar perguruan tinggu menyiapkan sarana prokes di kampus.
Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong dilakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di tingkat perguruan tinggi seiring dengan menurunnya kasus Covid-19. Wapres mengatakan, untuk wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 telah dilakukan pelonggaran, termasuk pembukaan PTM terbatas.
"Pemerintah mendorong untuk dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di tingkat perguruan tinggi terutama di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3," kata Wapres saat menghadiri secara daring Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru 2021/2022 Universitas Islam Malang (UNISMA), Senin (6/9).