Selasa 07 Sep 2021 07:21 WIB

Peneliti: Tak Ada Efek Kesehatan Serius dari Vaksin mRNA

Peneliti tak temukan efek kesehatan serius dari vaksin mRNA Pfizer dan Moderna

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Pfizer. Vaksin Pfizer dan Moderna dikembangkan dengan basis mRNA.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Vaksin Covid-19 Pfizer. Vaksin Pfizer dan Moderna dikembangkan dengan basis mRNA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti tidak menemukan efek kesehatan serius yang dapat dikaitkan dengan vaksin Covid-19 berbasis mRNA. Studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA itu menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna tidak terkait dengan peningkatan 23 efek samping serius secara signifikan pada 6,2 juta pasien.

"Hasil dari pengawasan keamanan kami meyakinkan," kata penulis utama Nicola Klein, dari Kaiser Permanente, dilansir laman Times Now News, Senin (6/9)

Baca Juga

Klein mengatakan, dunia mengandalkan vaksin yang aman dan efektif untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Vaccine Safety Datalink (VSD) akan terus memantau keamanan semua vaksin yang melindungi dari Covid-19.

Vaccine Safety Datalink (VSD) adalah kolaborasi berkelanjutan antara rencana kesehatan AS dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Studi itu melaporkan temuan dari pertengahan Desember 2020 hingga 26 Juni 2021.

Peneliti menganalisis perbandingan antara peristiwa kesehatan tertentu di antara penerima vaksin Covid-19 berbasis mRNA selama tiga pekan pertama setelah suntikan dengan peristiwa kesehatan di antara pasien yang serupa selama tiga hingga enam pekan setelah mendapatkan vaksin mRNA.

Jumlah total orang yang dievaluasi adalah 6,2 juta untuk dosis pertama vaksin mRNA dan 5,7 juta untuk dosis kedua. Para penulis menambahkan kelompok pembanding pasien yang tidak divaksinasi dalam analisis tambahan.

Para peneliti memeriksa 23 efek kesehatan potensial. Itu dipilih karena mereka telah dimasukkan dalam studi vaksin sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement