Selasa 07 Sep 2021 15:12 WIB

Kenapa Orang Masih Merasa Kesepian Usai Bermain Medsos?

Sebagian orang masih merasa kesepian meskipun telah berinteraksi lewat medsos.

Logo aplikasi perpesanan. Berinteraksi dengan media sosial tak serta-merta membuat orang terlepas dari rasa kesepian.
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Logo aplikasi perpesanan. Berinteraksi dengan media sosial tak serta-merta membuat orang terlepas dari rasa kesepian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih merasa kesepian setelah bermain di media sosial? Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Inez Kristanti, menganggap hal itu wajar.

"Tidak apa-apa kalau main media sosial tetapi tetap merasa kesepian, saya rasa itu hal yang bisa dipahami," ujar psikolog yang berpraktik di klinik Angsamerah itu dalam sebuah diskusi media secara virtual.

Menurut Inez, ini terkait kualitas interaksi yang hasilnya tak bisa setara saat Anda berkomunikasi dengan orang lain secara tatap muka. Dia mengatakan, berinteraksi melalui teknologi seperti media sosial bahkan bisa menjauhkan yang dekat dan malah mendekatkan teman yang jauh.

"Di media sosial, walau kita berinteraksi dengan orang kualitasnya tidak bisa disetarakan dengan hubungan personal," kata dia.

Walau begitu, memang tak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk sekedar menyapa atau menanyakan kabar orang-orang tersayang Anda, di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Pastikan setiap harinya selain menggunakan media sosial, Anda juga memiliki waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.

"Tidak harus face to face karena di masa pandemi bisa melakukan panggilan Zoom dengan grup teman-teman atau menanyakan kabar keluarga," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement