Rabu 08 Sep 2021 16:29 WIB

Hobi Berperan Penting Hilangkan Stres

Menekuni hobi yang sesuai dengan preferensi individu penting selama pandemi.

Menekuni hobi yang sesuai dengan preferensi individu penting selama pandemi (Foto: ilustrasi hobi membaca)
Foto: Wallpaperflare
Menekuni hobi yang sesuai dengan preferensi individu penting selama pandemi (Foto: ilustrasi hobi membaca)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menekuni hobi yang sesuai dengan preferensi individu saat pandemi penting untuk mengurangi stres. "Agar hidup lebih sehat, kita harus menghindari stres salah satunya dengan menekuni hobi. Me time (waktu berkualitas untuk diri sendiri) harus ada," kata Dokter Saraf Dewanta Sembiring dari Universitas Sam Ratulangi, Manado, dalam webinar, Rabu (8/9).

Stres adalah reaksi yang normal dirasakan oleh setiap orang. Menurut Dewanta, gejalanya akan bervariasi pada setiap individu. Ada yang merasa jantungnya berdebar-debar saat stres, ada juga yang pusing bahkan mengalami diare. Apa pun gejala yang dirasakan, stres harus dikontrol secara bijak oleh setiap orang.

Baca Juga

"Misalnya kita perlu melihat segala permasalahan dari sudut yang lain, kalau perlu curhat sama teman atau saudara, penting juga mendekatkan diri dengan Tuhan," katanya.

Stres tak hanya disebabkan oleh hal-hal buruk atau kejadian yang tak diinginkan, tekanan ini juga bisa disebabkan oleh kejadian membahagiakan seperti menyongsong pernikahan, kelahiran buah hati atau promosi naik pangkat di kantor.

"Kita harus pandang stres dengan berbagai sudut, jangan jadikan beban," katanya.

Faktor-faktor lain agar hidup sehat kala pandemi meliputi istirahat cukup sekitar 6-8 jam per hari dan kontrol ke dokter secara rutin, juga pengaturan pola makan yang sehat. Dia mengingatkan untuk mengonsumsi garam dan gula secara cukup, jangan berlebihan untuk mengurangi risiko hipertensi.

Makanan asin yang membuat ketagihan seperti keripik, makanan kaleng, minuman soda juga tidak dianjurkan dikonsumsi terlalu banyak. Mengonsumsi terlalu banyak garam membuat potensi terkena hipertensi menjadi tinggi, sementara hipertensi adalah faktor risiko dari stroke.

Selain itu, mengurangi makanan dan minuman yang manis juga perlu untuk mencegah risiko penyakit diabetes. Gaya hidup seperti olahraga teratur juga perlu dilakukan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement