REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka menyambut mahasiswa baru (maba) Magister Program Studi (Prodi) Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) telah menyelenggarakan kegiatan pengenalan akademik dan matrikulasi.
Acara berlangsung selama dua hari berturut-turut, yaitu pada Sabtu dan Minggu, 4-5 September 2021, secara online melalui aplikasi Zoom meeting. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh maba, tapi juga mahasiswa angkatan sebelumnya yang belum mengikuti kegiatan matrikulasi. Matrikulasi ini dihadiri oleh Rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) Dr Dwiza Riana dan Dekan FTI Universitas Nusa Mandiri (UNM), Anton. Keduanya berkesempatan memberikan sambutan, sharing dan motivasi dalam menempuh studi.
Hadir sebagai narasumber matrikulasi di hari pertama, yakni Dr Agus Subekti selaku ketua Prodi (Kaprodi) Ilmu Komputer dan Eni Heni Hermaliani, selaku sekretaris Prodi (Sekprodi) Ilmu Komputer. Sedangkan narasumber di hari kedua, yakni Arif Hidayat selaku wakil rektor bidang non akademik Universitas Nusa Mandiri (UNM) dan Ferda Ernawan selaku senior lecturer bidang image processing pada computer science University Pahang Malaysia dan juga sebagai dosen magister ilmu komputer FTI Universitas Nusa Mandiri (UNM).
Di hari pertama matrikulasi, Dr Agus Subekti menyampaikan bahwa ilmu komputer merupakan studi tentang dasar-dasar informasi dan komputasi. Dan ini merupakan pendekatan ilmiah juga praktis untuk komputasi dan aplikasinya.
“Ilmu komputer mampu melakukan perhitungan dan membuat logika keputusan. Dan juga bidang ilmu komputer mampu menjadi mesin yang dapat mengubah data menjadi lebih berguna sebagai suatu informasi,” paparnya dalam menyampaikan materi matrikulasi, Sabtu (4/9).
Pada hari yang sama, Eni Heni Hermaliani selaku sekprodi Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri (UNM) memaparkan tentang sistem prosedur akademik kuliah, pada magister Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri (UNM).
“Magister Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri (UNM) berkomitmen menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berinovasi di bidang ilmu komputer serta mampu beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan teknologi informasi,” katanya seperfti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, pada hari kedua matrikulasi, Arif Hidayat selaku wakil rektor bidang non akademik sebagai narasumber pertama menjelaskan tentang pentingnya TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) dalam bidang ilmu komputer.
“TOEFL menjadi standarisasi bahasa Inggris seseorang. Dengan keterampilan berbahasa Inggris dan menulis, yang meliputi empat aspek penguasaan yakni mendengarkan, menulis, membaca dan keterampilan berbicara menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya dalam menyampaikan materi hari kedua, Ahad (5/9).
Pada kesempatan yang sama, hadir pula senior lecturer dari Universitas Pahang Malaysia yakni Ferda Ernawan. Ia mengajak peserta untuk memahami definisi etika dan pentingnya etika dalam teknologi informasi.
“Etika merupakan kepatuhan dan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, kemudian membuat suatu keputusan secara etis. Dan dengan keputusan ini dapat bertindak secara profesional dalam berbagai lingkungan juga praktik sosial yang profesional,” jelasnya dalam materi yang disampaikan pada hari kedua matrikulasi, Ahad (5/9) lalu.
Ia menambahkan, etika dalam teknologi informasi ialah adanya keakraban dan pengetahuan yang mendalam tentang isu-isu lokal dan global yang berkaitan dengan sains, teknologi, bisnis, masalah sosial dan lingkungan.
“Etika disini mengacu pada cara dan perilaku atau tindakan seseorang, ataupun sekelompok individu dalam menjalani kehidupan mereka di masyarakat pada aspek teknologi informasi,” imbuhnya.
Ditemui dalam kesempatan berbeda, Rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) Dr Dwiza Riana mengatakan bahwa, kegiatan matrikulasi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan guna menyambut maba dan memperkenalkan lingkungan kampus.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan akademis dan mekanisme yang berlaku di lingkungan kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) untuk mahasiswa magister, juga untuk menyegarkan memori mahasiswa serta menyetarakan persepsi dan pemahaman mahasiswa terkait dasar dari bidang ilmu komputer,” ungkapnya dalam rilis yang diterima, Selasa (7/9).
Ia menambahkan, pihaknya senantiasa optimistis mampu menghadirkan lulusan Magister Ilmu Komputer yang berkualitas dan berinovasi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat berbasis teknologi informasi.
“Seluruh civitas akademika optimistis mampu menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang ilmu komputer yang berkualitas, berinovasi dan berbasis teknologi informasi serta kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan usaha dan dunia industri,” tutupnya.