REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elle King mengonsumsi plasenta atau ari-ari bayinya pascamelahirkan. Penyanyi asal AS ini melahirkan anak sulungnya melalui operasi caesar.
Melalui unggahan di Instagram, King membagikan beberapa potret kebahagiaan. Salah satunya untuk berterima kasih kepada ibunya atas dukungan selama persalinan hingga memasak plasentanya.
"Ibuku adalah doula terbaik yang pernah ada! Dia membantu menyiapkan semua kebutuhanku untuk melahirkan Lucky. Di foto ini, dia sedang memasak plasenta saya untuk dienkapsulasi. Itu untuk semua manfaat yang luar biasa. Aku mencintaimu,” kata pelantun "Ex's & Oh's".
Beberapa orang seperti King meyakini, makan plasenta sendiri setelah melahirkan bermanfaat bagi kesehatan, misalnya, mengurangi perubahan suasana hati pasca melahirkan, meningkatkan energi, dan suplai susu yang lebih baik dari mengonsumsi plasenta dalam pil. Mengonsumsi plasenta dikenal sebagai placentophagy.
Meski begitu, tidak semua dokter merekomendasikan praktik ini. Felice Gersh, seorang dokter kebidanan dan kandungan di Integrative Medical Group of Irvine, California, mengatakan, dia merekomendasikan pasiennya untuk tidak mengonsumsi plasenta. Ia menyebut, praktik ini biasanya dilakukan hewan.
"Manusia tidak perlu makan plasenta,” kata Gersh, seperti dilansir laman Insider, Kamis (9/9).
Selama kehamilan, plasenta terbentuk untuk memberikan nutrisi pada janin, menyaring racun, dan membuang limbah. Namun, setelah bayi lahir, plasenta sudah tidak lagi bermanfaat.
Karena itu, dokter tidak menyarankan ibu melahirkan untuk mengonsumsi plasentanya. Meskipun umumnya tidak berbahaya, mengonsumsi plasenta bisa menyebabkan kemungkinan infeksi bakteri.
Ini bisa sangat berbahaya bagi orang-orang dengan strep grup B. Selain itu, jika orang lain selain orang tua yang melahirkan mengonsumsi plasenta, mereka dapat berisiko terkena penyakit yang ditularkan melalui darah.