REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya meningkatkan pengawasan terhadap rokok ilegal, Bea Cukai menggalakkan operasi gempur periode tahun 2021 secara serentak dan terpadu. Mengedepankan langkah preventif lewat sosialisasi ketentuan cukai menjadi salah satu strategi yang dilakukan Bea Cukai dalam operasi gempur kali ini.
Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah, pada Kamis (9/9) mengatakan pengawasan barang kena cukai (BKC) ilegal mengedepankan kegiatan preventif seperti sosialisasi tentang aturan cukai serta bahaya rokok ilegal. Pengawasan dalam operasi gempur ini melibatkan seluruh unsur Bea Cukai mulai dari pelayanan, pengawasan, kehumasan, hingga unit kepatuhan internal serta memanfaatkan sinergi dengan eksternal.
Beberapa Kantor Bea Cukai yang menggelar sosialisasi dalam rangka operasi gempur ini adalah Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sumatera Bagian Timur, Bea Cukai Magelang, Bea Cukai Malang, Bea Cukai Bandung, Bea Cukai Madura, Bea Cukai Gresik, Bea Cukai Pasuruan, Bea Cukai Merak, dan Bea Cukai Palangkaraya.
Dikatakan Firman, kantor-kantor pelayanan tersebut mensosialisasikan ketentuan cukai seperti manfaat cukai dan jenis-jenis rokok ilegal. Para petugas Bea Cukai di acara sosialisasi menjelaskan bahwa cukai hasil tembakau terdiri dari beberapa jenis yaitu sigaret, tembakau iris, klobot, kelembak menyan, cerutu, dan hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL).
Berbagai jenis cukai hasil tembakau tersebut memiliki tarif cukai dan batasan harga jual eceran yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan golongannya masing-masing. Selain itu, cukai hasil tembakau dilunasi dengan pelekatan pita cukai yang pita cukainya terdiri dari seri I, II, dan III sesuai dengan peruntukannya.
Kemudian, dijelaskan juga bagaimana mengidentifikasi keaslian pita cukai dengan cara mengenali jenis-jenis dan ciri umum rokok ilegal, "Jenis-jenis rokok ilegal diantaranya yaitu rokok polos (tanpa dilekati pita cukai), berpita cukai palsu, bekas, dan berbeda yaitu salah peruntukan dan salah personalisasi. Sedangkan, untuk ciri umum rokok ilegal yaitu merek rokok tidak dikenal, tidak ada nama pabrik rokok, merek mirip dengan produk rokok resmi, tidak disertai tanda peringatan pemerintah mengenai bahaya merokok, dan dijual dengan harga yang sangat murah” tuturnya.