Jumat 10 Sep 2021 06:50 WIB

Cara Atasi Sembelit dan Diare Sepanjang Siklus Menstruasi

Sebelum menstruasi, perempuan biasanya mengalami sembelit.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Saat menstruasi, perempuan cenderung mangalami diare.
Saat menstruasi, perempuan cenderung mangalami diare.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan hormon yang terjadi sepanjang siklus menstruasi dapat memengaruhi cara kerja usus yang kemudian membuat feses terlihat berbeda. Perubahan khas dapat mencakup sembelit hingga diare pada sebelum atau sepanjang menstruasi.

Sembelit sebelum menstruasi umumnya terjadi sekitar 10-16 hari. Ini terjadi karena tubuh mulai melepaskan lebih banyak progesteron, yang bertindak sebagai pelemas otot. Ketika otot-otot di usus besar terlalu rileks, kotoran bergerak lebih lambat melalui usus dan menyebabkan sembelit.

Baca Juga

"Lalu ketika haid dimulai, banyak perempuan cenderung mengalami diare," kata OB-GYN dan Direktur Integrative Medical Group of Irvine, Felice Gersh, seperti dilansir Insider, Kamis (9/9).

Ada dua alasan utama mengapa perubahan seperti ini terjadi. Pertama, tingkat progesteron dan estrogen turun selama beberapa hari pertama menstruasi.

Ketika ini terjadi, tubuh akan mencerna makanan lebih cepat namun tidak memiliki waktu banyak untuk menyerap kembali air dari feses. Ini cenderung menghasilkan feses yang lebih cair.

Alasan kedua, tubuh mengalami peningkatan kadar prostaglandin, yang dapat memicu kontraksi usus. Hal ini dapat mempercepat pencernaan dan menyebabkan diare.

Menurut Gersh, gejala-gejala ini umumnya berlangsung hanya beberapa hari dan akan hilang saat menstruasi berakhir. Gejala pencernaan lain yang mungkin terjadi selama menstruasi meliputi fluktuasi nafsu makan, refluks asam, kembung, dan lain-lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement