Ahad 12 Sep 2021 08:30 WIB

Konsumsi Protein Berlebihan Turunkan Fungsi Ginjal

Dokter peringatkan kaum muda agar tidak konsumsi protein berlebihan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Dokter peringatkan kaum muda agar tidak konsumsi protein berlebihan.
Foto: picpedia.org
Dokter peringatkan kaum muda agar tidak konsumsi protein berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat orang bertujuan membentuk otot, tentu membutuhkan upaya tertentu. Hal itu bisa dicapai dengan menerapkan pola makan maupun latihan beban.

Akan tetapi kesalahan yang banyak terjadi adalah mengonsumsi protein berlebihan. Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK (K), Spesialis Gizi Klinik yang juga aktif di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi mengatakan, protein berlebih justru dapat menurunkan kemampuan fungsi ginjal.

Baca Juga

“Tren protein berlebih ini sudah diingatkan ahli ginjal juga bahwa banyak pasien muda, fungsi ginjalnya menurun karena asupan protein terlalu berlebihan. Jangan berlebihan makan protein, tapi memang membentuk otot butuh protein,” kata Samuel dalam Live IG 2 @Lenteradiabetes_dr.Johan, disimak akhir pekan lalu.

Samuel mencontohkan, seorang pasien yang memiliki tubuh ideal dan berotot namun sering merasa kelelahan. Pasien tersebut ternyata mengonsumsi lima butir telur di pagi dan malam hari, kemudian ayam utuh setiap harinya.

Samuel menambahkan, untuk membentuk otot memang harus cukup protein bahkan di atas kecukupan normal. Namun tetap saja tidak diperbolehkan berlebihan.

“Paling gambang susu protein, protein W juga mudah dicerna,” ujarnya.

Saat berolahraga, pastikan cukup minum karena 80 persen bagian otot terdiri dari air. Upayakan air yang diminum mengandung elektrolit yang dibutuhkan untuk pembentukan otot.

Banyak yang justru memilih air murni h20 padahal tubuh membutuhkan tambahan elektrolit. Saat timbul kram, ada kemungkinan elektrolit yang tidak seimbang. Biasanya, setelah itu disarankan mengonsumsi makanan kaya kalsium, magnesium dan suplemen vitamin lainnya yang penting untuk kinerja otot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement