REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa kian memprihatinkan. Selain itu, mahasiswa kerap kali menjadi gerbang pertama untuk menjadi sasaran hoaks dan radikalisme,yang pada akhirnya berdampak pada terjadinya kekerasan dan ujaran kebencian serta lebih jauhnya bisa memecah NKRI. Sebagai agent of change, mahasiswa sejatinya harus mampu membawa perubahan yang baik serta terus memberikan kontribusi nyata bagi perubahan negeri.
Lewat momentum penyambutan mahasiswa baru (maba) yang digelar oleh Universitas Nusa Mandiri (UNM) dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), maba UNM mendeklarasikan anti narkoba, radikalisme, perundungan, serta hoaks dan ujaran kebencian. Selain itu, juga menolak segala bentuk provokasi isu SARA dan adu domba yang dapat memecah NKRI. Deklarasi ini berlangsung secara daring live on youtube, tepatmya setelah rangkain kegiatan PKKMB ditutup dengan Seminar Inspirasi (SERASI) pada Sabtu (11/9) kemarin.
Arif Hidayat, selaku Wakil Rektor Bidang Non Akademik Universitas Nusa Mandiri (UNM) menjelaskan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus bisa membawa perubahan yang baik untuk Indonesia. Melalui deklarasi ini, Universitas Nusa Mandiri (UNM) dengan tegas, menolak penyalahgunaan narkoba, serta menolak berbagai bentuk radikalisme, perundungan, hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memprovokasi isu SARA.
“Lewat deklarasi anti narkoba, mahasiswa baru Universitas Nusa Mandiri (UNM) mendukung pemerintah Indonesia melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menyatakan perang, terhadap penyalahgunaan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang dalam segala jenis maupun bentuknya. Sehingga kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) konsisten menjadi lingkungan akademik yang bersih dari segala bentuk narkotika,” ujar Arif pada Minggu (12/9).
Tak hanya itu, mahasiswa baru Universitas Nusa Mandiri (UNM) juga mendeklarasikan gerakan anti radikalisme, dan bertekad untuk menjadi generasi mandiri yang memiliki jiwa nasionalisme dalam menjunjung demokrasi dan keadilan yang tinggi dalam hal keagamaan dan etika akademik.
“Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) juga menentang segala kekerasan dan perundungan di lingkungan kampus. Serta mendukung pemerintah dalam memerangi aksi penyebaran hoaks dan menolak segala bantuk isu SARA yang dapat mengadu domba sehingga memecah NKRI,” imbuhnya.
Arif berharap, dengan adanya deklarasi ini menjadi bukti bahwa kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) merupakan kampus yang sehat dan positif dalam mencetak generasi muda yang berprestasi baik di kalangan akademik maupun non akademik.