Ahad 12 Sep 2021 14:37 WIB

Bagas Ardian Rizki Berbagi Pengalaman Inspiratif ke Maba UNM

Mahasuswa UNM agar memiliki tujuan yang besar serta menembus batas limit diri sendiri

Bagas Ardian Rizki, seorang host, presenter dan juga podcaster, hadir melengkapi kegiatan SERASI yang sukses digelar. Dalam kesempatan ini, Bagas Ardian Rizki yang juga merupakan founder dari Agency KBC (Kiky Brownies Community) membagikan kisah inspiratif bagi maba Universitas Nusa Mandiri (UNM).
Foto: istimewa
Bagas Ardian Rizki, seorang host, presenter dan juga podcaster, hadir melengkapi kegiatan SERASI yang sukses digelar. Dalam kesempatan ini, Bagas Ardian Rizki yang juga merupakan founder dari Agency KBC (Kiky Brownies Community) membagikan kisah inspiratif bagi maba Universitas Nusa Mandiri (UNM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) pada mahasiswa baru (maba) Universitas Nusa Mandiri (UNM) berlangsung sukses dengan gelaran Seminar Inspirasi (SERASI) secara daring, Sabtu, (11/9).

Bagas Ardian Rizki, seorang host, presenter dan juga podcaster, hadir melengkapi kegiatan SERASI yang sukses digelar. Dalam kesempatan ini, Bagas Ardian Rizki yang juga merupakan founder dari Agency KBC (Kiky Brownies Community) membagikan kisah inspiratif bagi maba Universitas Nusa Mandiri (UNM). Ia memberikan banyak tips bagaimana membangun soft skill sebagai penunjang hard skill yang dimiliki, juga tentang bagaimana membangun rasa percaya diri untuk berkomunikasi dengan banyak orang. 

“Percaya diri itu penting, ketika kita percaya diri dan mampu menghasilkan hal baik maka semua dapat menunjang harga diri kita di mata orang lain. Lakukan sesuatu apapun itu, dengan niat yang baik, tidak menyakiti orang lain atau mempermalukan orang lain maka itu bisa membangun rasa percaya diri dan menimbulkan point penting pada diri kita,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama Bagas juga berbagi pengalaman menjadi founder agency KBC untuk konten instagram dan menjadi top 3 agency juga host streaming terkaya di Asia Tenggara. 

“Kuncinya adalah konsistensi, komitmen, dan profesional. Gali potensi diri dengan mengenali diri sendiri mulai dari kemampuan, kelebihan, kekurangan dan karakter diri, ketika sudah maka pertajam itu semua,” ujarnya.

Bagas juga memberikan masukan pada mahasiswa baru Universitas Nusa Mandiri (UNM) agar memiliki tujuan yang besar serta menembus batas limit diri sendiri.“Sesuai dengan tema kegiatan SERASI ini, ‘Push your limit’ yang sangat cocok untuk generasi muda jaman sekarang. Dimana ketika semakin besar rule model kita maka limit kita semakin tinggi. Ketika kita ingin mencapai pencapaian besar misal 80% tapi dengan limit kita yang kecil tentu yang dihasilkan juga kecil, namun ketika mencapai 80% di limit target yang besar maka dapatnya akan besar pula. Sehingga, untuk maba diharapkan mampu menembus batas-batas dan limit diri sendiri dengan optimal,” ujar Bagas, saat diwawancarai selepas acara, Sabtu (11/9).

Peluang di dunia kerja ketika pandemi, katanya, tidaklah sekecil yang kita bayangkan. Meskipun diawal pandemi memang kita memandang beberapa peluang kerja akan semakin sulit ternyata peluangnya juga besar, jika kita pandai mengambil peluang. Tinggal bagaimana kita beradaptasi dengan alternatif lainnya, yang terpenting wajib kita memiliki yakni skill, baik hard skill maupun soft skill.

“Ketika banyak skill yang kita miliki, maka alternatif akan semakin banyak, ketika kita stack dalam satu kondisi maka kita bisa mencari alternatif lain," katanya.

Kemudian, Bagas berpesan pada maba agar jangan banyak mengeluh dan protes terhadap keadaan.

“Sebagai mahasiswa kita harus semangat belajar, meskipun terkadang ada masanya kita merasa jenuh dalam belajar. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi rasa jenuh kita misalnya dengan merubah cara belajar yang sesuai dengan karakter kita,” ungkapnya.

Selanjutnya, Bagas juga menilai, acara yang digelar Universitas Nusa Mandiri (UNM) ini sangat baik dan dengan konsep yang keren. Ia juga memberikan motivasi pada maba Universitas Nusa Mandiri (UNM) agar terus belajar dengan giat.

“Generasi mandiri dimana pun berada, pada saat menuntut ilmu, tetap jalani semuanya dengan profesional. Karena tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat selama kita memiliki tujuan yang baik. Dengan ilmu yang kalian dapat maka kalian bisa membagikan kembali ilmu tersebut dan juga akan bermanfaat bagi orang lain. Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat, yang paling penting adalah siapa yang bersungguh-sungguh dalam berusaha, maka ia yang akan mendapatkan hasil yang memuaskan,” tuturnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement